Wednesday, 10 September 2008

SPIRIT STALLION

Apabila seseorang memiliki prinsip yang semestinya dipegang, maka dia harus tegar berdiri pada prinsipnya itu. Apabila seseorang memiliki mimpi-mimpi besar, maka dia harus bertahan tanpa keraguan. Biarkan semuanya tidak percaya dan bahkan meragukannya. Dia semestinya percaya apabila mimpi-mimpi akan terwujud seiring dengan perjalanan waktu. dan semuanya akan memakluminya.

Itulah yang dapat saya tafsirkan tentang film animasi "Spirit Stallion". Pada awalnya saya lihat film ini di dalam sebuah bus Pariwisata ketika kami berdharmawisata ke Kyai Langgeng, Magelang, hanya saja saya ragu akan judul film ini. Sejak saat itu aku ingin melihat film itu lagi. Kemudian ada sebuah stasiun televisi memutarnya, tetapi aku ketinggalan cerita, aku kecewa sekali waktu itu. Baru beberapa minggu yang lalu, Global TV memutar film ini kembali. Selain ceritanya penuh dengan makna, juga kita akan mendengar suara Bryan Adam dengan beberapa lagu, salah satunya Here I am(?).

Spirit Stallion, merupakan film yang bercerita tentang kuda muda yang jantan, dialah spirit yang penuh spirit. Spirit, marilah kita panggil dia, karena dia akan memberi kita spirit dalam hidup, hidup di sebuah lembah ngarai yang indah. Pepohonan tumbuh dengan perkasanya di tepi ngarai, dan aliran sungai yang bening. Di situlah komunitas kuda saling berbagi dengan bison dalam menikmati segala yang ada di sana tanpa berebutan.

Mereka dapat minum di air sungai di ngarai itu bergantian, tanpa konflik. Semua komunitas dapa hidup dengan damai.

Spirit mencoba ketangguhannya dalam adu kecepatan bersama dengan elang. Spirit berlari kencang diikuti elang yang terbang mengikutinya. Mereka menembus tebing-tebing dan hutan.

Sekawanan pengembara dari kota yan dipimpin seorang Kolonel sedang berkemah di tengah hutan. Keisengan spirit terhadap sosok manusia membuatnya berhenti sejenak, dia mengamat-amati sosok-sosok manusia yang sedang tidur di dekat perapian. ketika dia sedang mengendus-endus seorang sosok manusia, manusia itu sedang bermimpi bersama cewek, dia menciumi cewek itu, padahal kenyataannya mulutnya bersentuhan dengan mulut spirit. Di belakang spirit ada orang yang terbangun, dan berusaha menagkap spirit, untungnya spirit berhasil lari. Spirit berlari sekencang-kencangnya agar tidak seorangpun berhasil menyentuhnya, dan menagkapnya, untuk dijadikan hewan domestik yang selalu dinaiki tuannya. Dia tidak akan rela.

Sayang, secepat apapun spirit berlari dan menghindar, jumlah pemburu semakin banyak, spirit dijebak. Para pemburu membawa tali. Spirit terperangkap dan ditarik lari dengan tali oleh para pemburu tadi. Dia dibawa di sebuah peternakan kuda yang dimiliki oleh seorang kolonel.

Pasukan kolonel berusaha untuk menjinakkan spirit dengan cara apapun. Memasang tali di lehernya, pelana di punggungnya, memberi tanda dnegan besi panas, tetapi oleh Spirit, orang itu ditendang. ketika ada lomba penjinakan terhadap spirit, semuanya terjerembab ke tanah, bahkan Kolonel sendiri tidak sanggup. Spirit disiksa dan tidak diberi makan sampai beberapa hari. Beberapa kuda hanya terbengong-bengong melihat kelakuan kuda yang satu ini.

Tidak lama kemudian seorang Indian dimasukkan dalam satu kandang yang sama dengan Spirit. Malam itu spirit ditemani tawanan Indian itu. Kolonel dan kawan-kawannya terus erpikir dan bertanya-tanya apakah spirit sudah dapat dijinakkan. dalam keadaan lemahpun spirit mampu bertahan. Diam-diam si Indian berusaha melarikan diri. Spirit sendiri tidak yakin apakah Indian itu teman atau lawannya. Tanpa sepengetahuan pasukan kolonel keduanya telah bermain mata. Mereka berdua berhasil mengecoh para pasukan dan berhasil melarikan diri. betapa puasnya mereka karena sudah bebas.

Terbebas dari pasukan kulit putih, ternyata di pemukiman Indian spirit juga mendapatkan tantangan. Pokoknya dia tidak mau seorangpun membelenggu kebebasannya. Dia tidak mau ada tali, pelana, cap di badannya. Dia ingin apa adanya dirinya. Di pemukiman Indian itu ia berkenalan dengan kuda betina. Spirit ternyata kalah pintar dengan kuda betina ini. Kuda betina ini berhasil menjatuhkan spirit, dan akhirnya spirit menyerah kepada kuda betina tanpa mau dibelenggu orang Indian.

Ternyata spirit memiliki teman baru seekor kuda betina yang cantik. mereka berdua berlarian. Di kejauhan terdengar suara derapkaki kuda, ternyata pasukan kolonel datang lagi. Mereka segera memberi tahu orang-orang Indian, tetapi pasukan kulit putih tadi berhasil mengobrak abrik pemukiman Indian. Spirit dan teman betinanya bersama si Indian temannya tadi melarikan siri dari kejaran mereka. Kuda betina kena di tembak, si Indian terjatuh, spirit berupaya menolong kuda betina yang hampir terhanyut oleh arus sungai yang deras.

Spirit berusaha melawan derasnya arus sungai agar dapat menolong kuda betina temannya, jauh sekali dia berenang, sampai jauh dari orang Indian tadi. Dengan bersusah payah spirit menarik temannya itu dari arus, eh malah mereka berdua masuk ke air terjun. akhirnya keduanya terdampar di sebuah daratan. Kuda betina yang tertembak tampak lemah sekali, spirit berupaya menyembuhkannya, sampai beberapa pasukan berhasil menangkapnya lagi. Spirit menyerah dan meninggalkan dalam keadaan merintih kesakitan. Setelah tempat itu sepi, si Indian datang dan mengobati kuda betinanya.

Spirit kembali menjadi tawanan, dia menjadi tantangan penjinakan. Tak seorang pun berhasil menjinakkan. Semua kuda memandangi spirit yang tertangkap lagi. Mereka takut kalau harus seperti spirit. Kerja keras telah membuat spirit berhasil bebas. Dia betemu dengan temannya kuda betina dan si Indian. mereka berlari kencang melewati jurang dan tebing-tebing. Mereka berhasil membebaskan diri. Ketika pasukan kolonel berusaha menembaknya, kolonel justru melarangnya, "BIARKAN MEREKA BEBAS" dengan segala penghormatan.

Betapa gembiranya mereka. Mereka dapat menikmati udara bebas tanpa dikejar-kejar manusia.

No comments:

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan