Saya menjadi ingat sebuah iklan yang menyatakan mulutmu harimaumu. Ada pula yang menyatakan lidahmu adalah pedangmu. Harimau dan Pedang sama-sama membahayakan, tergantung siapa yang menggunakan. Harimau dan pedang sama-sama menjadi pengawal manusia, kalau manusianya baik maka harimau dan pedang itu tidak akan makan atau menusuk manusia lain. Kalau mulut dan lidah diibaratkan harimau dan pedang, itu berarti mulut dan lidah sama-sama berbahaya. Suatu kontrak kerjasama berhasil atau tidak juga tergantung bagaimana manusia bersilat lidah. Ternyata mulut dapat membunuh hati orang, menganiaya orang, setajam taring dan kuku harimau, dan setajam pedang. Ketika seorang yang sangat bijak di muka bumi ini mengatakan lebih baik diam, daripada tidak dapat berkata yang baik, kemudian Diam itu emas, ternyata ada benarnya.
Bagaimana dengan seorang yang suka menulis, berarti dia tidak memakai mulut. Apakah goresan tangan itu dapat disamakan dengan untaian kata yang dilisankan. Oleh karenanya mungkin perlu trik-trik agar harimau para penulis tidak makan penulis lain, harimau antar harimau peliharaan tidak saling bertarung.
Mulutmu harimaumu
Lidahmu Pedangmu
Jari tanganmu harimaumu
Maka diperlukan trik-trik agar harimau tidak makan harimau.
No comments:
Post a Comment