Friday, 14 August 2009

Tawa yang tertahan

Kisah nyata ini sebenarnya membuat tertawa, tetapi karena terjadi pada saat berduka, maka tawa ini hanya tertahan saja, dan kalau ingat masa-masa itu hanya menangis dan tertawa saja. Cerita gempa 27 Mei 2006 sudah berlalu dan mudah-mudahan tidak akan terulang lagi, kalau harus terjadi ya 1000 tahun lah.

Masa itu banyak kejadian yang tidak semuanya terungkap, keajaiban, kelucuan dan kesedihan menjadi satu. Kalau yang keajaiban itu bayi kecil yang di bawah reruntuhan tidak meninggal, orang lumpuh dapat sembuh, manusia yang dapat berbicara dengan ombak di lautan.

Kalau pagi-pagi biasanya orang-orang itu ya mandi, buang air besar atau kecil, memasak, ada yang masih berbaring di tempat tidur. Waktu itu ada seorang wanita yang baru buang air besar di kamar mandi, tiba-tiba tanah bergoyang, dikira suara biasa, tetapi goyangan semakin lama, seperti mau meruntuhkan rumah, spontan saja dia lari padahal baru enak-enaknya kali nongkrong di wc kali, dia lari lupa membersihkan kotoran alias toharoh (bersuci namanya), tidak sadar membawa bau ke mana-mana. Mana mau buka pintu depan tidak pas-pas. Ada juga saudaranya yang lupa pakai celana, hanya memakai celana dalam, lari-larian mau ke mana.

Ada lagi ada seorang perempuan yang baru mandi, sabunan, waduh goyangan rumah itu membuatnya Ibu berlari ke luar rumah, lupa menyeret handuk atau kain. Waduh, kalau ingat bagaimana itu, padahal wanita muda beranak dua. Pada hari itu mana sempat berpikir porno.

Ibu-ibu yang baru melahirkan menggendong bayinya, keluar masuk rumah, nah pas gempa itu ada Ibu yang mau menggendong anaknya, malah salah mengambil bantal guling.

No comments:

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan