Bahasa Jawa memiliki unsur-unsur yang sangat kompleks, yaitu antara lain : gramatikal, aksaranya, kosa kata, peribahasa. Masing-masing unsur memiliki bagian-bagian yang lebih lengkap lagi. Aksara Jawa terdiri dari 20 huruf yaitu ha na ca ra ka; da ta sa wa la; pa da ja ya nya; ma ga ba ta nga dengan 20 pasangan.
Aksara Jawa mengandung legenda di dalam penyusunannya, yang kurang lebih demikian: Tersebutlah dulu Aji Saka yang telah menjadi penguasa di sebuah Kerajaan. Kemudian dia mengutus seorang yang dipercayanya untuk mengambil barangnya yang dia tinggal di tempat lain. Utusan itu (caraka) segera pergi menemui orang yang dimaksud. Akan tetapi utusan yang membawa barang sepertinya tidak percaya kalau orang yang datang kepadanya itu juga caraka dari Aji Saka. Keduanya saling beradu pendapat, saling ngotot mempertahankan keyakinan masing-masing, siapkah yang berhak membawa barang milik Aji Saka. Keduanya tidak menemukan komunikasi yang efektif, yang ada hanya perang mult berlanjut ke perang uji kesaktian. Keduanya terbukti sakti semuanya, tidak terkalahkan dan tidak terpisahkan. Akhirnya keduanya mati. Begitu Aji Saka melihat kenyataan tersebut, maka tersusunlah huruf Jawa. Ada dua caraka, yang saling berselisih paham, sama-sama hebatnya, mati bersama. Ha Na Ca Ra Ka, Da Ta Sa Wa La, Pa Da Ja Ya Nya, Ma Ga Ba Ta Nga.
No comments:
Post a Comment