Lincak, kursi panjang terbuat dari bambu. Beberapa potong bambu dikonstruksi ditambah daging-daging bambu yang dibelah. Konstruksi lincak bukan serba paku, untuk menghubungkan bambu satu yang lain cukup melubangi salah satu bambu, dengan ukuran yang sama.
Lincak jarang ditemukan, tergantikan oleh sofa-sofa empuk. Lincak begitu keras kalau diduduki, tidak begitu nyaman bagi yang biasa duduk di atas sofa. Konstruksi lincak dapat menekan urat-urat tulang belakang, sehingga bagai dipijat. Pernah saya lihat Bapak-Bapak mengangkut lincak dengan sepeda, padahal lincak itu berat. Lincak yang saya foto di aats saya temukan ketika saya jajan di warung makan tahu kupat kancilan, di sebelah barat real estate Merapi View, Sleman Utara.
Dulu saya pernah lihat beberapa Ibu duduk-duduk di lincak, sambil menggosip tetangga-tetangganya, dan mencari kutu di rambut. Ketika seorang Bapak pulang ronda atau ngeluyur ke mana, sang isteri sulit dibangunkan, maka dia tidur di lincak. Pernah juga di lincak itu tangan seorang anak balita terjepit.
No comments:
Post a Comment