Kalau mengikuti jalannya sidang kasus-kasus Antasari sama Cs dan Vs nya sulit sekali barangkali melihat kebenaran itu. Siapa yang benar, siapa yang salah, inikah pembenaran, inikah kebenara, inikah penyalahan. Persoalan ini sudah bercampur aduk antara kebenaran dan ketidakbenaran, sehingga sudah sulit dipisahkan.
Ada kemungkinan orang yang baik melakukan kesalahan
Ada kemungkinan orang yang tidak baik melakukan kebenaran
Ada kemungkinan orang yang tidak baik memang bersalah
Ada kemungkinan orang yang baik menjadi korban fitnah.
Mana yang baik dan mana yang tidak baik tidak ada gambaran sejarahnya.
Siapa Rani itu, sejarah kehidupannya bagaimana, bagaimana dulu kenal dengan Antasari dan Nasrudin, hubungan ketiganya, isteri, kekasih gelap atau alat atau bagaimana? Semua dapat direkayasa.
Antasari, sejarah kehidupannya, apakah dia orang yang lurus?
Nasruddin, (Alm), apa dapat dikatakan baik seorang lelaki beristeri tiga ? Bagaimana kehidupannya? Atau apakah orang beristeri tiga itu cenderung tidak baik.
Lalu kasus Anggodo dan Anggoro, semakin nggak jelas juga. Apakah selama ini mereka melakukan bisnis yang bersih? Bagaimana sejarah bisnis mereka? Mana yang rekayasa mana yang realistik, soalnya realistik show pun dapat direkayasa. Di mana-mana teriak, ada yang membela Kepolisian, Kejaksaan, atau pihak-pihak lain. Ada cicak ada buaya, nanti lama-lama ada tokek juga jangan-jangan.
No comments:
Post a Comment