Setiap kaum memiliki pemimpin. Tidak setiap pemimpin dapat melakukan hal-hal yang dapat dengan indah diceritakan di lingkungan teman maupun lawan. Mungkin saja pemimpin tipe ini akan dapat menebar pesona satu bulan pertama memimpin, dan sulit dilupakan rakyatnya sepanjang masa. Dengan kondisi di mana tidak semua orang suka dengan orang baik, mungkin perjuangan untuk menjadi pemimpin yang selalu diingat sepanjang zaman akan susah payah. Akan tetapi, dunia membutuhkan pemimpin yang memiliki delapan unsur alam semesta dalam dirinya. Delapan watak unsur alam semesta ini dikenal dengan "HASTABRATA".
Hastabrata diajarkan oleh Sri Ramawijaya, pertama kepada Bharata di kala menyerahkan terumpahnya sebagai lambang kekuasaannya. Kedua kepada Gunawan Wibisono ketika dinobatkan menjadi Raja Alengka. Ketiga, kepada Arjuna dalam lakon Makutharama. Hastabrata tersebut yakni sebagai berikut :
1. Ambeging lintang - Watak Bintang
Bertakwa dan dapat menjadi pedoman bagi para bawahan dan rakyat, bercita-cita setinggi langit tanpa lupa daratan.
2. Ambeging Surya - Watak Matahari
Berperangai suka memberi penerangan dengan sabar dan telaten, dapat membangkitkan semangat dan daya pada semua, berlaku akrab dan hangat tanpa pamrih tak semestinya.
3. Ambeging rembulan - Watak Bulan
Berperangai terang dan menyenangkan, bersikap tegas dan tenang, penuh pengertian dan dapat mengenyahkan kegelapan yang menghantui.
4. Ambeging angin- Watak Angin
Mau merambah segala segi kehidupan bawahan dan rakyat dengan segenap empati dan tanpa perlu diketahui, guna menghadapi dan menjawabi tantangan yang silih berganti.
5. Ambeging mendhung - Watak awan
Berwibawa dan dapat membangkitkan sikap ajrih asih, menaungi dan mengutamakan kesejahteraan semua.
6. Ambeging Agni - Watak Api
Pemberantas kejahatan dan kebatilan, menjalankan hukum secara benar dan adil tanpa pandang bulu
7. Ambeging banyu - Watak samudera
Tenang dan bersahaja, berpandangan luas dan dalam, sanggup menampung persoalan apa saja serta tanggap, pengampun dan pendamai
8. Ambeging bumi - Watak bumi
Perekayasa kecukupan dan perkembangan bagi semua, pembagi anugerah kepada pahlawan negara dan bangsa.
Lihat di R.Ng. Yasadipura (1729-1802), R. Ng. Ranggawarsita (1802-1873), Integral No 2 1992/1993; Ir. Sri Mulyoono, Wayang dan karakter manusia, Gunung Agung, Jakarta,
Bersumberkan dari Naskah Spiritual tradisi ditemukan Nasehat Dewi Kilisuci (Pandita rara di Sela, Gua Mangleng, Kapucangan) kepada adiknya, Prabu Lembu Amiluhur dari Kerajaan Jenggala berupa tujuh sikap-tindak pemimpin :
1. Lenging arsa wus gumelung
Berkehendak dan bertekat bulat
2. Mulat sarira rasa tunggal
Sadra akan satunya lahir batin
3. Berbudi bawa leksana
Berpandangan luas dan mengamalkannya
4. Satria pandhita amurwakala mulih mula-mulanira
Kstaria pandita memulai zaman baru seturut maksud penciptaan.
5. Eling sangkan paraning dumadi
Ingat asal mula dan tujuan kehidupan
6. Mangastuti hamemayu hayuningrat
Berhasrat memrlihara dan memantas alam
7. Hangesti pribadi urip woring gaib
Menyungguhi hidup seturut kehendak Hyang Maha Tinggi
No comments:
Post a Comment