Friday, 15 February 2008

Ketika Sejarah menjadi Produk Hiburan Umum (9)

*******Belajar pada Kesuksesan Serial Korea Selatan "Dae Jang Geum"********
Sinopsis Serial Dae Jang Geum
Berhasil dari investigasi mereka, Lady Han dan Jag Geum mempersembahkan makanan dengan pasta kacang yang rasanya sudah kembali seperti sedia kala untuk Raja Jung Jong. Raja memujinya, "Bagaimana kalian bisa mengubah rasa pasta kacang kedelai ini menjadi seperti semula, padahal katanya rasanya hambar...."
"Yang mulia, hidangan dengan pasta ini sengaja saya tambahkan saripati bunga agar memberikan aroma yang enak pada makanan ini, semoga yang mulia dapat menikmatinya.."
Jang Geum telah menambahkan saripati pada pasta tersebut. Oleh karenanya Raja mengumumkan betapa pentingnya menggunakan saripati bunga.
Nyonya Choi dan Geum Young menjadi gusar dengan kesuksesan Jang Geum.
********
Jang-Geum berpamitan kepada Nyonya Han untuk pergi ke Ladang Obat-obatan untuk mendapat perawatan dari Dokter Istana di sana. Jang-Geum pergi ke sana menemui Doctor Jung Woon Baek yang sedang mengadakan penyelidikan perawatan dengan menggunakan sengatan lebah. Jang Geum memohon kepadanya untuk membantu mengobati kelumpuhan lidahnya, karena sebagai dayang istana lidah pengecap sangat penting. Min Jung-Ho dan pasukannya juga datang untuk menyembuhkan orang-orangnya yang kulitnya memar dan lengannya yang lemah.
"Saya baru mencoba metode perawatan yang baru, jadi maaf Tuan Min Jung Ho, saya belum bisa mempraktekkannya" kata dokter
Min Jung Ho maklum dengan hal tersebut.
Jang Geum meminta dokter untuk menjadi kelinci percobaannya, tetapi dokter tidak mau, hanya saja dia berjanji akan membantu Jang Geum.
"Kumohon Tuan, biarpun hanya kelinci percobaan, tidak apa-apa, Tuan, asal lidah saya kembali seperti sedia kala......"
"Tidak, Nona Seo Jang Geum, ini soal mati hidup, nggak bisa main-main......."
Jang-Geum dan Min Jung-Ho pulang kembali bersama-sama. Min bercerita kepada Jang Geum tentang seseorang yang kehilangan pendengarannya, tetapi menjadi dokter, untuk menghibur Jang Geum.
Dia bilang,"Jika aku bercerita tentang sesuatu hal yang baik mungkin nanti ini akan menjadi menjijikan. Kalau saya bilang menyesal, mungkin nanti tidak ada harapan lagi." Jang Geum siap mendengarkan kata-kata Min Jung Ho.
************
Di hari lain Min Jung Ho memberikan banyak buku kepada Jang-Geum. Geum-Young melihatnya ketika dia berjalan di depan perpustakaan. Jang Geum membuka buku-buku tersebut dan di dalamnya ada pantun peribahasanya, "Sebuah pohon kecil belum juga tumbuh, hanya sebatang bambu berdiri, kadang-kadang bayangannya muncul, matahari terbenam menambah indahnya pemandangan" (maksudnya untuk menumbuhkan sebuah pohon perlu kerja keras..........kesunyian dari sebuah pohon dewasa, ini hanya sementara karena matahari akan memberikan kehangatan.").
Yong-Non memata-matai Jang-Geum and memperlihatkan kepada Geum-Young buku-buku pengobatan yang dibaca Jang-Geum.
********
Nyonya (Lady) Han meminta Jang-Geum untuk membuat kue beras kering. Yong Non bilang kepada Geum-Young kalau Nyonya Han menyuruhnya membuat makanan tanpa harus mencicipinya.
*********
Perawat istana menyatakan Nyonya Jung telah sehat kembali. Nyonya Choi dan Nyonya Choi meminta Nyonya Jung Sang Gong untuk mengawasi perayaan memasak besar-besaran besok. Nyonya Jung menyuruhya untuk bersiap-siap, ini akan menjadi tantangan kedua bagi mereka.
Ketika perawat istana menanyakan apakah gangguan lidah Jang-geum sudah sembuh, Jang Geum hanya bilang iya, karena dia tahu Nyonya Choi menguping dan Jang Geum segera meninggalkannya.
Nyonya Choi bertanya kepada perawat tersebut ada apa dengan Jang Geum. Dari situlah ia tahu kalau lidah Jang Geum agak terganggu.
********
Geum-Young ikut-ikutan mempraktekkan metode memasak Lady Han tanpa harus mencicipinya. Nyonya Choi mendekat dan bertanya sedang membuat apa. Geum Young hanya mengatakan kalau dia juga mendapatkan buku-buku kesehatan seperti yang dibaca Jang Geum. Nyonya Choi secara diam-diam menanyai Yong-Ro, sejak kapan Jang Geum membaca buku-buku kesehatan. Nyonya Choi menjadi ingat dengan apa yang dibicarakan perawat istana kemarin.
Nyonya Choi juga bertanya kepada Yun Saeng, sejak kapan Jang Geum membaca buku-buku kesehatan. Yun Saeng menjawab sejak insiden kelumpuhan Pangeran.
********
Persiapan pesta memasak segera dimulai. Nyonya Han dan Nyonya Choi menjelaskan contoh-contoh bahan makanan yang harus dipersiapkan oleh para dayang istana. Para dayang secara bergiliran mempersembahkan makanannya kepada keduanya. Jang Geum meghidangkan nasi yang dikukus di atas batang bambu (nasi bambu).
Nyonya Choi mulai membuat ulah agar para dayang menunjukkan kemampuan mencicipi makanan. Mereka harus saling mencicipi makanan satu sama lain. Satu persatu dayang diharuskan menunjukkan kemampuan ketajaman lidah mereka, dari Yun Noh, kemudian Yun Saen, kemudian Geum Young, lalu Jang Geum. Mereka semua disuruh melukiskan rasanya. Berdasar pengetahuannya tentang semua bahan-bahan makanan Jang Geum menjelaskan rasa makanan. Nyonya Choi kemudian menyurh semua meninggalkannya, kemudian memanggil Chan-Ee.
Nyonya Jung segera mengumumkan hasil persiapan kontes memasak, antara Geum Young dan Jang Geum, mana yang terbaik. Nyonya Choi menyatakan kalau Jang Geum terbaik, tetapi sayang tidak bisa mencicipi dengan baik, karena walaupun makanan Yong Non asin, tetapi Jang Geum tidak bisa merasakannya.
Nyonya Jung memanggil Jang Geum ke depan. Jang Geum ditunjukkan tiga mangkuk air dengan rasa yang berbeda. Jang Geum mencicipi larutan dalam mangkuk pertama, itu air gula, kalau yang kedua adalah air garam. Nyonya Jung menyatakan ini hanya satu trick mengetes ketajaman lidah.
"Nyonya Jung, walau Jang Geum tidak bisa merasakan makanan, tetapi dia punya keahlian dan kearifan dalam memasak...dia bisa memasak apapun" bela Nyonya Han.
"Oh, nggak bisa, seorang dayang dapur istana harus pandai merasakan semua bahan makanan, kalau enggak dia tidak bisa bertahan di dapur istana. Saya pingin bukti lagi, bila dia mampu maka akan dibiarkan, tetapi bila Jang Geum tidak bisa, maka Nyonya Han patut dipersalahkan..." gertak Nyonya Choi.
Nyonya Jung meminta Nyonya Han untuk tidak bilang kepada Jang Geum dulu. Jang Geum berkata kepada Nyonya Han kalau dia akan mencoba test yang diajukan Nyonya Choi.
Nyonya Choi berpesan kepada Geum Young agar jangan hanya mencontoh Jang Geum dan harus bersandar kepada kemampuan sendiri.
********
Jang-Geum datang lagi ke kebun obat-obatan untuk memohon kepada Doctor Jung Woon Baek untuk menguji metode pengobatan dengan sengatan lebah padanya. Dokter tidak menyetujuinya, karena khawatir justru membuat kesalahan. Jang Geum bercerita kalau ini sangat mendesak dan ingin apapun dilakukannya demi kesehatannya. Dokter itu menggunakan metode akupunktur pada lengan Jang Geum untuk menenangkannya, kemudian menggunakan sengatan lebah untuk mengorek-ngorek lidahnya. Berhasil atau tidak pengobatan ini tidak bisa sekarang disaksikan. Dokter Jung juga memberikn obat bila badannya demam atau sakit. Jang Geum hanya bertanya apa perawatan tadi memberi efek samping, kalaulah ia pasti obat tersebut bisa mengatasinya.
Sementara itu Gang Duk Gu pergi membawa pesanan untuk Raja. Bersamanya turut isterinya yang selalu cerewet menanyakan bayaranya.
********
Jang-Geum mulai merasa badannya membengkak, tetapi dia tidak mau mencoba obat penawarnya, takut perawatannya justru tidak berhasil. Jang Geum pergi ke dapur untuk mencoba lidahnya. Nyonya Choi berkata kalau tesnya sekarang.
Seorang Dayang membawa bahan-bahan yang dikirim Gang Deok Gu. Jang Geum dengan sukarela memasaknya. Gang Deok Gu mengolah madu, kemudian digunakan untuk membuat bubur kepada Raja. Jang Geum mendapat hati babi untuk mengembalikan lidahnya. Jang Geum mencium baunya, dan aromanya kuat.
Jang Geum bertanya kepada Gang Deok Gu seperti apa rasanya daging ikan paus, karena dia ingin memasaknya dalam test nanti. Gang Deok Gu menjawab kalau rasanya seperti ikan laut, tetapi bukan ikan laut, kalau dikatakan mirip daging sapi, juga bukan, tetapi ........ternyata kepala pengawal menghentikannya, dan mengingatkan agar kembali pada pekerjaan, walau akhirnya dia mengatakan kalau rasanya seperti daging sapi. Jang Geum berlarian ke halaman Istana untuk mengambil catatan resep masakan peninggalan Ibunya.
Saudara Nyonya Choi, Choi Pan Sul mengirimkan resep memasak daging paus.
Nyonya Jung berkata agar Nyonya Choi, Nyonya Han, Geum Young dan Jang Geum memasak berdampingan, baru datang daging pausnya. Dalam test memasak hari itu masing-masing kelompok menyiapkan masakan yang berbeda dengan bahan pokok daging.
Hasil masakan mereka dicicipi oleh Nyonya Jung. Nyonya Jung menyetujui masakan Nyonya Choi dan Geum Young dipersembahkan ke Raja Jung Jong. Demikian pula dengan makanan Nyonya Han dan Jang Geum. Nyonya Choi memprotesnya.
Referensi :

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan