Kisah sungguh-sungguh terjadi ini dialami oleh seorang dokter di sebuah Pulau Industri di Indonesia, yang saya rahasiakan namanya. Beliau sebenarnya adalah seorang Tionghoa, tetapi sudah sangat membaur dengan keluarganya yang men-Jawa atau meng-Indonesia. Pribadi Jawa-Indonesia-Tionghoa sudah mengkristal dalam dirinya. Dia mamang kaya raya, dan berhasil mendirikan banyak rumah sakit besar di Pulau Industri itu. Dengan kekayaannya itu dia dapat membiayai hidup ke enam isterinya, fasilitas untuk mereka. Dan diapun sudah menunaikan haji. walaupun memiliki isteri 6 orang, tetapi jarang terjadi konflik besar, karena masing-masing diperlakukan dengan adil. Ibunya Om dokter ini sudah tua dan sakit-sakitan, sehingga memerlukan perawatan pembantu, dan itu tidak mungkin dilakukan isterinya.
Om dokter ini punya kenalan seorang penjual jamu. Penjual jamu ini memiliki anak perempuan. Kemudian dia menawarkan anaknya untuk dijadikan pembantu untuk merawat Ibu Om dokter tadi. Demi mengangkat harkat martabat orang miskin, Om dokter tadi bersedia menerima anak penjual jamu tadi. Penjual jamu dan sekeluarga menjadi kian dekat dengan Om dokter.
Kita selalu berpikir kalau anak orang desa dan tidak punya pasti sangat polos, baik, dan tahu diri, kalau hanya ikut orang, dan pasti akan menjalankan tugas sesuai kewajibannya sebagai pembantu perawat orang sepuh. Kenyataannya dia lupa daratan, merasa dekat dengan orang yang kaya raya, perilakunya pun melebihi anak Om dokter. Ternyata tugas perawatan kepada Ibunya Om dokter tidak optimal sesuai harapan.
Beberapa bulan saja, gadis tadi sudah mendapatkan fasilitas seperti 3 handphone berkamera dan satu motor, berikut saudaranya ikut di sana. Diapun dapat duduk di sofa sambil kakinya berada di atas. Ketika ada tamupun tidak mau menyediakan minuman. Betul-betul super pembantu melebihi yang bukan pembantu. Se-manusiawi-manusiawinya seorang majikan, semestinya harus diimbangi dengan kerja kesungguhan dari pembantunya. Pembantu juga manusia, tetapi......................................
No comments:
Post a Comment