SEMINAR
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
JANGKA MENENGAH DIY TAHUN 2009 - 2013
RadyoSuyoso Selasa, 6 November 2007---- Dalam kerangka mewujudkan visi pembangunan DIY tahun 2020 sebagai pusat pendidikan terkemuka, diperlukan upaya-upaya strategis yang mampu memecahkan persoalan mendasar dan berbagai tantangan di masa depan. Menuju DIY sebagai pusat pendidikan terkemuka, menuntut kondisi berbagai prasyarat dan tata nilai pengembangan pendidikan yang berkualitas lebih baik dan unggul dibandingkan daerah lain baik pada tingkatan regional, nasional, maupun internasional.
Pengembangan pendidikan berkualitas di Provinsi DIY dalam segenap aspeknya secara bertahap haruslah disiapkan secara sungguh-sungguh, terutama menyangkut kualitas sumberdaya, proses, dan hasil pendidikan serta kondisi lingkungan social pendidikan. Sehingga dapat diwujudkan suatu kondisi pengembangan pendidikan di masa depan yang komprehensif, terpadu dan implementatif. Karena itu peran serta dari berbagai stakeholder pendidikan di provinsi DIY sungguh sangat diperlukan, terutama untuk dapat memberikan konstribusi berbagai ide gagasan dan pemikiran konstruktif dalam kerangka pengembangan pendidikan DIY menuju lima tahun ke depan.
Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai wahana untuk menggali, menampung dan meramu berbagai ide gagasan dan pemikiran konstruktif yang dimaksud maka BAPEDA Provinsi DIY antara lain menyelenggarakan Seminar dengan tema Pengembangan Pendidikan Jangka Menengah DIY Tahun 2009 – 2013 pada hari Selasa, 6 November 2007 di Gedung Radyosuyoso, BAPEDA Provinsi DIY. Diharapkan pemikiran-pemikiran tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam merumuskan rekomendasi-rekomendasi pengembangan pendidikan di Provinsi DIY yang lebih komprehensif, terpadu, dan implementatif dalam jangka waktu lima tahun (Tahun 2009 – 2013). Adapun peserta seminar yang hadir dalam kesempatan tersebut mencakup berbagai stakeholder pendidikan di wilayah Provinsi DIY, antara lain : BAPEDA Provinsi DIY dan BAPPEDA Kabupaten/Kota yang membidangi pendidikan, Bidang / Seksi di Dinas Pendidikan Provinsi DIY beserta UPTD, seluruh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di Provinsi DIY, Dinas instansi terkait, kalangan Perguruan Tinggi, organisasi atau lembaga-lembaga non pemerintahan lainnya. Seminar ini langsung dibuka oleh Kepala BAPEDA Provinsi DIY, Bapak Ir. Setyoso Hardjowisastro, M.Sc. yang dalam kesempatan tersebut sekaligus memberikan sambutan pengarahannya.
Dalam sambutan pengarahannya tersebut, beliau menyatakan bahwa pembangunan pendidikan kiranya tidak akan lepas dari urusan pembangunan secara keseluruhan karena urusan pendidikan memang mempunyai dimensi dan saling mendukung dengan urusan pembangunan lainnya sehingga diperlukan keterpaduan, kebersamaan dan saling sinergis dalam semua tahapan pembangunan lainnya sehingga diperlukan keterpaduan, keberamaan dan saling sinergis dalam semua tahapan pembangunan tersebut baik perencanaannya, pengorganisasiannya, pelaksanaannya maupun aspek evaluasi dan pengendaliannya. Menurut beliau keberhasilan pembangunan bidang pendidikan itu ada keterkaitannya dengan pembangunan bidang lainnya dengan pengertian bahwa :
1. Hasil pembangunan bidang pendidikan akan berpengaruh terhadap pembangunan bidang lainnya
2. Untuk mencapai hasil pembangunan pendidikan yang baik diperlukan dukungan dari urusan / sector / bidang pembangunan lainnya secara sinergis.
3. Untuk itu diperlukan sinergitas strategi/kebijakan/program/kegiatan dari berbagai bidang pembangunan lainnya untuk mewujudkan visi Pembangunan DIY sebagai Pusat Pendidikan Terkemuka.
Sinergitas dan kerja sama dalam pembangunan sektor pendidikan dengan sektor lain menjadi sangat penting dalam diskusi hari ini. Terbukti hal tersebut disinggung oleh semua pembicara. Kepala Bidang Daya Saing dan Kemandirian Masyarakat, BAPEDA Provinsi DIY, yakni Bapak Ir Azharudin AR, juga menekankan betapa pentingnya sinergitas dalam pengembangan pendidikan. Menurut beliau, pengembangan Pengembangan Pendidikan perlu bersinergi dengan sektor lainnya, Pendidikan (Long Life Education) bukan hanya tanggung jawab Dinas Pendidikan, karena cakupan pendidikan meliputi pendidikan formal, informal dan non formal. Selama ini beliau melihat bahwa sinergitas sektor lain dengan pengembangan pendidikan belum ”tune in” (karena sektor lain merasa tidak terkait). Masing-masing sektor berjalan sendiri-sendiri. Pernyataan tersebut diperkuat lagi oleh Pak Prof. Dr. Sudjarwadi, yang waktu itu berbicara selaku Ketua Komite Rekonstruksi Pendidikan DIY, menurut beliau inisiatif individual untuk peduli persoalan bangsa bila dilakukan bersama-sama akan menjadi inisiatif kolektif yang akan menambah nilai positif yang baru, kegairahan sehingga akan muncul aksi-aksi yang lebih real, konkret, berkesinambungan. Oleh karenanya visi dari Komite Rekonstruksi Pendidikan ingin menginspirasikan sinergitas pihak-pihak yang peduli pendidikan sehingga menimbulkan kegairahan untuk perubahan.
Sementara itu dalam kesempatan tersebut Bapak Baskara Aji, dari Dinas Pendidikan mengingatkan kembali tentang tiga payung kebijakan dalam pengembangan pendidikan di DIY, yaitu pemerataan dan perluasan akses; peningkatan mutu, relevansi dan daya saing; penguatan tata kelola (Governance), akuntabilitas dan pencitraan publik. Dalam penanganan bidang pendidikan diperlukan andil berbagai pihak/stakeholder guna mewujudkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Dengan penanganan pendidikan yang lintas sektoral akan mengurangi beban angka pengangguran yang cukup besar. Misalnya dengan Dunia Usaha, kalau dulu pendidikan hanyalah pendidikan, dunia usaha hanyalah dunia usaha, mulai tahun 1994 sudah mulai menghubungkan mata rantai pendidikan dengan dunia usaha. Bentuk kerjasama tersebut dapat dalam bentuk praktek kerja lapangan, praktek kerja industri, ujian kompetensi, sinkronisasi kurikulum berdasarkan kompetensi, demikian ditambahkan oleh Bapak Djoko Purwanto dari KADIN Provinsi DIY.
DIY sebagai bagian masyarakat global akan terbawa arus competitiveness dunia. Selama ini menurut Bapak Drs. M. Afnan Effendi Hadikusumo, masih tampak pencitraan yang negatif terhadap dunia pendidikan yang harus segera ditangani , antara lain adalah : kurang meratanya pendidikan, kurang relevansinya pendidikan dengan dunia kerja, lunturnya budaya bangsa, rendahnya kualitas pendidikan, turunnya daya beli masyarakat, minimnya kesejahteraan guru dan karyawan, minimnya promosi pendidikan di DIY, rendahnya budaya baca. Akan tetapi, menurutnya Pemda DIY belum terlambat untuk melakukan berbagai perbaikan guna peningkatan mutu pengembangan pendidikan di DIY. Tentu saja tantangan dalam pengembangan pendidikan DIY harus ditangani oleh berbagai stakeholder.
Demikian laporan dari ”Seminar Pengembangan Pendidikan Jangka Menengah 2009-2013” di Radyo Suyoso BAPEDA Provini DIY. Diharapkan para peserta dan pembaca Press Release ini bisa menjadi agen dari perubahan dalam perbaikan kualitas bangsa.
Tuesday, 15 January 2008
Press Release Seminar Pendidikan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment