Saturday 28 November 2009

Orang Miskin Dilarang Melanggar Hukum

Telah divonis seorang nenek karena mencuri tiga buah kakao seharga 2500 an, telah dipenjara paiman karena mencuri rokok. Telah dibebaskan dengan bahagia penggelap uang negara. Telah diadili dengan hormat juragan markus. Telah dibakar massa seorang pencuri sepatu kost2 an. Ketika ada nenek2 diadili karena mencuri kakao seharga dua ribuan, seorang Ibu nyeletuk, kalau hanya uang 10 ribuan, sini kukasih. Lagian hanya tiga biji aja diperkarakan. Biasa nenek2, mungkin suka di pekarangan ada kakao. Pingin liat ada pohon kakao di rumah, apa mungkin untuk kepentingan bisnis, nenek nyidam kok ya diadukan. Nek, nenek, besok lagi ndak usah iseng ngambil kakao, walau tangan gatal. Untuk yang mencuri rokok di pasar, kalau ndak ada duit nggak usah merokok. Pendidikan hukum bagi masyarakat penting, tetapi harus adil, dari akar rumput hingga menengah elitnya.

Orang Miskin Dilarang Melanggar Hukum

Telah divonis seorang nenek karena mencuri tiga buah kakao seharga 2500 an, telah dipenjara paiman karena mencuri rokok. Telah dibebaskan dengan bahagia penggelap uang negara. Telah diadili dengan hormat juragan markus. Telah dibakar massa seorang pencuri sepatu kost2 an. Ketika ada nenek2 diadili karena mencuri kakao seharga dua ribuan, seorang Ibu nyeletuk, kalau hanya uang 10 ribuan, sini kukasih. Lagian hanya tiga biji aja diperkarakan. Biasa nenek2, mungkin suka di pekarangan ada kakao. Pingin liat ada pohon kakao di rumah, apa mungkin untuk kepentingan bisnis, nenek nyidam kok ya diadukan. Nek, nenek, besok lagi ndak usah iseng ngambil kakao, walau tangan gatal. Untuk yang mencuri rokok di pasar, kalau ndak ada duit nggak usah merokok. Pendidikan hukum bagi masyarakat penting, tetapi harus adil, dari akar rumput hingga menengah elitnya.

Melihat Mata Hewan Kurban

Selesai sholat Id, semua umat Islam segera menjalankan prosesi penyembelihan daging kurban, jadi membayangkan Nabi Ismail yang bersedia dijadikan kurban oleh Ayahnya demi tanda iman, tidak membayangkan beliau masih berdiri tegak di samping Nabi Ibrahim, dan yang ada tinggallah

domba. Entah berapa juta manusia di dunia yang makan daging pada hari Idul adha ini.

Di depan masjid ada sapi, ada kambing, ada yang kotor dengan lumpur dan ada yang bersih. Mereka dipisahkan. Di samping utara masjid untuk menyembelih, di timur masjid untuk refreshing hewan kurban sebelum disembelih. Satu persatu hewan Kurban kupandangi, matanya yang sendu dan pasrah di tangan

penyembelihnya..............................................................................................Allahu Akbar..Allahu Akbar Allahu Akbar........................................Ada yang cukup dipegangi dua orang dan ada yang lebih. Kasihan melihatnya. Apakah mereka hidup hanya untuk disembelih. Setelah disembelih kemudian dikuliti di dekat sungai dan diambil jeroannya. Daging-dagingnya dipisahkan dari tulang. Ada tulang punggung sapi, ternyata itu yang dijadikan bahan masakan tengkleng gajah, bukannya daging gajah. Setiap shohibul qurban mendapat jatah 1/3 hewan Qurban. Kata orang lebih baik berkurban sapi daripada kambing, soalnya lebih berdaging. Kemudian dibagi-bagikan ke penduduk. Semuanya harus dapat jatah, bahkan kaum non muslim..........................

Friday 27 November 2009

Takut Hari Raya Pas Hari Jumat

Heboh dengan Film Kiamat Tahun 2012, semuanya pada pingin nonton. Ada yang percaya ada yang tidak. Ada yang mengartikan sebagai suatu bencana. Ingat-ingat pesan Bu Guru Agama, tanda-tanda kiamat adalah salah satunya kalau dalam sehari ada tiga khutbah. Kemudian saya lihat di kalender, Ha...........Hari Raya Idul Adha pas hari Jumat, waduh, sehari sebelum itu saya baca istighfar dan memuji Allah, Ya Allah saya pasrah, kalau mau kiamat, mungkin amal saya harus saya perbanyak untuk masuk surga, ya sudahlah kalau saya harus masuk neraka, saya pasrah, mungkin pahalanya kurang.

Paginya datang, pas hari Jumat, saya lihat waduh, Alhamdulillah belum kiamat. Paginya siap-siap sholat Id, pasti ada khutbah, ini khutbah yang pertama. Kemudian di masjid menyaksikan prosesi penyembelihan hewan kurban, sampai saatnya JUmat, setelah sholat Jumat ada khutbah JUmat, pastinya. Ini khutbah kedua, lalu ........................yang ke..........aduh.........aduh.............

Alhamdulillah tidak ada khutbah lagi. Terima kasih ya Allah, kiamat tidak terjadi saat ini, mudah-mudahan kiamatnya kalau saya sudah tua dan sudah tidak di dunia, dan saya sudah banyak menikmati banyak kesuksesan dan keindahan dunia. ...........................................

Friday 13 November 2009

Antara Pembenaran dan Kebenaran

Kalau mengikuti jalannya sidang kasus-kasus Antasari sama Cs dan Vs nya sulit sekali barangkali melihat kebenaran itu. Siapa yang benar, siapa yang salah, inikah pembenaran, inikah kebenara, inikah penyalahan. Persoalan ini sudah bercampur aduk antara kebenaran dan ketidakbenaran, sehingga sudah sulit dipisahkan.

Ada kemungkinan orang yang baik melakukan kesalahan

Ada kemungkinan orang yang tidak baik melakukan kebenaran

Ada kemungkinan orang yang tidak baik memang bersalah

Ada kemungkinan orang yang baik menjadi korban fitnah.

Mana yang baik dan mana yang tidak baik tidak ada gambaran sejarahnya.

Siapa Rani itu, sejarah kehidupannya bagaimana, bagaimana dulu kenal dengan Antasari dan Nasrudin, hubungan ketiganya, isteri, kekasih gelap atau alat atau bagaimana? Semua dapat direkayasa.

Antasari, sejarah kehidupannya, apakah dia orang yang lurus?

Nasruddin, (Alm), apa dapat dikatakan baik seorang lelaki beristeri tiga ? Bagaimana kehidupannya? Atau apakah orang beristeri tiga itu cenderung tidak baik.

Lalu kasus Anggodo dan Anggoro, semakin nggak jelas juga. Apakah selama ini mereka melakukan bisnis yang bersih? Bagaimana sejarah bisnis mereka? Mana yang rekayasa mana yang realistik, soalnya realistik show pun dapat direkayasa. Di mana-mana teriak, ada yang membela Kepolisian, Kejaksaan, atau pihak-pihak lain. Ada cicak ada buaya, nanti lama-lama ada tokek juga jangan-jangan.

Wednesday 4 November 2009

Penjual Koran itu Bilang : "Glo Munyok Chino"

"GLO MUNYOK CHINO"

Seorang penjual koran menunjukkan gambar orang China yang menjadi biang permafiaan korupsi, Anggodo Widjoyo, namanya juga Anggodo, berarti menggoda dengan uang..............dalam dunia pewayangan dinamakan kera. Kemudian dia bicara,"Glo Munyok China", dalam dunia pewayangan termasuk kera bagus, prajuritnya Prabu Ramawijaya, tetapi dalam dunia keuangan begitulah.

Itulah ungkapan seorang penjual koran, "Glo Munyok Chino" Fenomena korupsi bagaikan persatuan permafiaan, yang kena satu kena semuanya, dan juga bagaikan amalan berjamaah (nau dzu billah). Duit telah menjadi Raja.

Kalau yang korupsi keturunan Cina, maka rakyat menyebutnya munyok China

Kalau yang korupsi dosen dengan dana penelitian, maka mahasiswa menyebutnya munyok dosen.

Kalau yang korupsi keturunan Jawa, maka rakyat menyebutnya munyok Jawa.

Kalau yang korupsi pegawai, maka rakyat menyebutnya munyok pegawai.

Kalau yang korupsi kepala sekolah, maka rakyat menyebutnya kepala sekolah munyok.

Kalau yang korupsi mahasiswa terhadap uang kuliah dari orangtuanya, maka dijuluki rakyat munyok mahasiswa.

kalau yang korupsi rakyat sendiri dengan mengaku-aku miskin padahal tidak miskin agar dapat BLT, jankesmas, jamkesos, raskin, maka dijuluki rakyat munyok.

Kalau munyok yang korupsi, harusnya pisangnya dibagi dengan teman-temannya, tetapi dimakan sendiri maka dijuluki munyuk-munyuk. hi...hi...hi

India, ibukota Film di Asia ????

Masih ingat zamannya TPI tiap hari memutar film India, macem-macem ceritanya, Pyar Ka, Kuch Kuch Hota Hai, Najin, ................................................................................banyak sekali judul. Hampir tiap hari Ibu-Ibu dan para remaja putri menonton film India. Bagaimana dengan Bapak-Bapaknya yang di kantor. Kayaknya India sangat produktif dalam pembuatan film-film. Karena film-film India membanjiri layar tidak terhitung rasanya. India dan Indonesia, berapa banyak film India yang dinikmati bangsa Indonesia melalui layar TV, dan berapa banyak film Indonesia ditonton orang India. Berapa ya perbandingannya, mungkinkah 50 :50; barangkali 5 : 95. Sayang belum pernah membaca penelitian itu.

Ketika melihat penggemar Shah Rukh Khan yang diundang ke Toronto, ribuan..........memadati area itu. Shah Rukh Khan dkk mampu memukau para penonton.

India dan Hongkong seolah-olah bersaing di dalam industri perfilman dunia. Merekalah yang mampu menembus pasaran luar negeri dengan luas. Film-film India mampu menyuguhkan penokohan, cerita, bahasa, tarian, musik, lagu secara terpadu dalam sebuah film. Jadi kalau menonton film India paling tidak kita dapat melihat drama musikal, gerak lagunya, sedih atau senangpun menyanyi. Rasa seni orang India tercurah di sini. Ada kritik terhadap pemerintahan, kepolisian, kampus dalam olahan seni film India. Bahkan rasa nasionalisme itu tertuang dalam film itu, bahwa walaupun putra putri India kuliah di LOndon, tetapi ke-India-annya tidak boleh hilang, perempuan harus memakai kain sari, menyanyi lagu India, tradisi dan wersternisasi dikombinasikan.

Banyak bintang yang ternama di sana : Shah Rukh Khan, Amir Khan, Saif Ali Khan, Salman Khan, Mithun Cakhrabarti, Sri Devi, Neelam, Kajol, Rani Mukherjee, dan masih banyak lagi. Dunia Bollywood dikuasai oleh keluarga Khan dan Kapoor.

Indonesia sekarang juga mulai bangkit kembali, film Indonesia sering mendapat penghargaan dalam festival film internasional, tetapi secara pasarannya apakah sudah seluas film India dan Hongkong, sinetron-sinetron Indonesia, siapa yang menikmati, film Indonesia dalam dunia Jakartawood yang isinya insan-insan film di Indonesia...........................................

India, ibukota Film di Asia ????

Masih ingat zamannya TPI tiap hari memutar film India, macem-macem ceritanya, Pyar Ka, Kuch Kuch Hota Hai, Najin, ................................................................................banyak sekali judul. Hampir tiap hari Ibu-Ibu dan para remaja putri menonton film India. Bagaimana dengan Bapak-Bapaknya yang di kantor. Kayaknya India sangat produktif dalam pembuatan film-film. Karena film-film India membanjiri layar tidak terhitung rasanya. India dan Indonesia, berapa banyak film India yang dinikmati bangsa Indonesia melalui layar TV, dan berapa banyak film Indonesia ditonton orang India. Berapa ya perbandingannya, mungkinkah 50 :50; barangkali 5 : 95. Sayang belum pernah membaca penelitian itu.

Ketika melihat penggemar Shah Rukh Khan yang diundang ke Toronto, ribuan..........memadati area itu. Shah Rukh Khan dkk mampu memukau para penonton.

India dan Hongkong seolah-olah bersaing di dalam industri perfilman dunia. Merekalah yang mampu menembus pasaran luar negeri dengan luas. Film-film India mampu menyuguhkan penokohan, cerita, bahasa, tarian, musik, lagu secara terpadu dalam sebuah film. Jadi kalau menonton film India paling tidak kita dapat melihat drama musikal, gerak lagunya, sedih atau senangpun menyanyi. Rasa seni orang India tercurah di sini. Ada kritik terhadap pemerintahan, kepolisian, kampus dalam olahan seni film India. Bahkan rasa nasionalisme itu tertuang dalam film itu, bahwa walaupun putra putri India kuliah di LOndon, tetapi ke-India-annya tidak boleh hilang, perempuan harus memakai kain sari, menyanyi lagu India, tradisi dan wersternisasi dikombinasikan.

Banyak bintang yang ternama di sana : Shah Rukh Khan, Amir Khan, Saif Ali Khan, Salman Khan, Mithun Cakhrabarti, Sri Devi, Neelam, Kajol, Rani Mukherjee, dan masih banyak lagi. Dunia Bollywood dikuasai oleh keluarga Khan dan Kapoor.

Indonesia sekarang juga mulai bangkit kembali, film Indonesia sering mendapat penghargaan dalam festival film internasional, tetapi secara pasarannya apakah sudah seluas film India dan Hongkong, sinetron-sinetron Indonesia, siapa yang menikmati, film Indonesia dalam dunia Jakartawood yang isinya insan-insan film di Indonesia...........................................

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan