Friday 30 October 2009

Terpana pada seorang suster cantik

Suster disini adalah seseorang hidup di biara, walaupun kadang-kadang mereka menjadi perawat di sebuah rumah sakit. Suster mengalami perluasan makna, bukan lagi biarawati yang ada di biara atau sekolah-sekolah keputrian kristen. Lambat laun berubah makna juga pada perempuan yang menjadi perawat di rumah sakit. Ini pengetahuan saya waktu masih kanak-kanak, bahwa suster selalu ada di biara atau di sekolah-sekolah.Ketika saya pulang dari kampus ketika saya masih bekerja sebagai mahasiswi, saya duduk bersama di dalam bus kota yang ada di jok depan dekat sopir. Saya jadi ingat cerita seorang guru SMA saya yang pernah sekolah di sekolah keputrian, dia muslim tetapi selalu dapat menerima perlakuan yang hangat, dan baik dari mereka. Tanpa sepatah katapun saya ketika duduk di sampingnya selain menikmati kehangatan hati seorang suster cantik itu. Demikian pula ketika saya baru-baru ini ada di dekat traffict light, saya berpapasan dengan seorang suster yang tersenyum kepada saya dengan hangat.
Ya Allah, ampuni saya kalau saya terpana padanya, mereka telah mengajari pada saya bahwa hidup itu indah dengan atau tanpa cinta. Cinta dan hubungan biologis (!) adalah bukan segalanya dalam hidup, tetapi cinta universal, kasih sayang sesama menjadi lebih bermakna. Indahnya kehidupan apabila dapat menjadi tangan Tuhan untuk menolong sesama makhluk di alam ini.

Wednesday 28 October 2009

Poligami Vs Poliandri (He..he....he)

Hampir tiap saat orang-orang bicara tentang halal dan haramnya makhluk yang namanya Poligami. Kayaknya ada yang tergelitik, marah, gemas, dan bangga. Bahkan ada club-club poligami. Alasannya perempuannya jumlahnya lebih banyak dari laki-laki, kasihan kalau ada yang tidak kebagian. Kalau para perempuan sih kebanyakan marah-marah kalau maukah anda dipoligami? Pasti tidak mau dan memilih bercerai, seperti Maia Ahmad, Dewi Yull, dan lain-lain.

Lelaki memiliki istri lebih dari satu sudah sering terjadi, atas persetujuan isteri pertama atau tidak, kalau tidak boleh poligami ya selingkuh. Kedengarannya umum ya, dan dalih pertama karena memenuhi ajaran Rasulullah, padahal beliau itu memiliki alasan yang mungkin kalau tidak dijalankan akan menimbulkan mudharat bagi janda-janda pasukannya. Untuk jelasnya tanyalah oase di gurun pasir, kenapa beliau lakukan .......................

Akan tetapi itu dianggap sudah menjadi sunnah Rasul yang kalau dijalankan berpahala dan kalau tidak tidak apa-apa.

Ada poligami, ternyata ada kasus poliandri. Saya baru saja dengar ada seorang perempuan memiliki tiga lelaki yang menghamilinya. Ceritanya begini ..............................

Waktu itu sepasang suami istri harus berpisah karena urusan pekerjaan. Lama nian suaminya tidak pulang-pulang, mungkin dia kangen sama suaminya atau bagaimana, tetapi lha kok kunjung pulang, apa mungkin mati atau kawin lagi di tempat lain. Kemudian dia menikah lagi dan punya anak. Selang beberapa tahun dari pernikahan itu suaminya yang dulu datang, dia bingung, mau menceraikan suaminya yang sekarang atau yang dulu. Akhirnya karena tidak mau menyakiti semuanya, maka semuanya dijadikannya suami...(gile ya).

Ada lagi seorang isteri yang mana sang suami senang sama isteri orang lain, kemudian mereka saling berselingkuh. Sang istri punya anak dari setiap selingkuhannya. Poliandri memang ditentang dalam agama, karena akan membingungkan, yang mana Bapaknya, atau malah tidak jadi anak...........................

Tuesday 27 October 2009

Mungkinkah Tulang Rusuk Lelaki Terlahir Lebih Dahulu?

Saya baru saja membaca tulisan yang sangat menggelitik nurani saya, dan mungkin akan mengacaukan impian pasangan yang kebetulan yang perempuan lebih tua dari lelakinya. Di situ tertulis kalau lelaki menikah dengan perempuan yang jauh lebih muda darinya akan awet pernikahannya. Menurut penelitian di luar negeri itu sudah dibuktikan. Saya dari Indonesia akan mencoba mengatakan sesuatu sesuai pandangan dan keyakinan hati nurani saya, dan saya berdoa bagi siapa saja lelaki yang mau menolong seorang perempuan yang lebih tua darinya beberapa tahun dalam suatu mahligai perkawinan yang indah akan langgeng pernikahannya dan selalu dinaungi kebahagiaan, semoga istrinya awet cantik dan muda selalu. Amiiiiiiiiiiiiiiin.

Pribadi perempuan.
Ada banyak tipe perempuan, ada yang bertipe seperti malaikat, seperti syetan, dan manusia biasa.
Seorang perempuan berkepribadian malaikat biasanya cerdas, mau mengalah, mau mendengar curahan hati, mandiri, tidak banyak tuntutan, dewasa, tidak manja, tidak kekanak-kanakan. Dan ini dapat dimiliki perempuan yang telah mencapai umur kedewasaannya dimana ego dan emosi telah terbenam dalah kasih sayang yang universal.
Seorang prempuan berkepribadian syetan biasanya matre, manja, banyak menuntut, tidak mau membantu tugas lelaki, maunya disayang dan dimanja, paling enak di ranjang, urusan dapur dan sumur urusan babu, kekanak-kekanakan.
Pribadi manusia biasa biasanya memiliki kenakalan, kemanjaan, tetapi kadang-kadang dapat berlaku dewasa.
Dan ini dapat terjadi pada lelaki juga. Ada lelaki yang tua umurnya tetapi kelakuannya kekanak-kanakan, ada lelaki muda yang dewasa, atau sebaliknya.
Mungkinkah Tuhan melahirkan seorang lelaki dengan mengambil tulang rusuknya terlebih dahulu beberapa tahun sebelum kelahirannya, karena pasangan tercipta lebih tua darinya. Kenyataan banyak contoh orang menikah dengan perempuan yang lebih tua darinya juga langgeng, karena biasanya bertemu dengan perempuan yang menganggap cinta itu hanya sekali dan akan dibawa sampai mati. Bahkan banyak yang rela menjadi janda atau tidak menikah sama sekali karena mencintai seorang lelaki dengan jiwa raganya.

Saya berpendapat kelanggengan sebuah pernikahan tidak bisa dilihat dari interval usia perempuan yang lebih muda atau sebaliknya. Tergantung pasangan masing-masing, bagaimana bekerja sama dan saling mengerti. Selamat mencoba (loh)..........................

Thursday 15 October 2009

Opera van Java sebagai kontemporerisasi ketoprak humor

Pasti rekan-rekan multiplier pernak melihat, melirik acara humor di Trans 7 setiap malam pada jam delapanan, Opera Van Java. Bagi yang ingin melepaskan kegundahan, capek akan terhibur dengan Opera van Java. Opera van Java menampilkan Parto sebagai dalang tetap (karena sering ada dalang tamu), Dewi Gita dan Rina sebagai sinden (penyanyi), kelompok musik tradisional, Andre stinky, Sule, Nunung, Aziz gagap, mpok Nori (harusnya Eyang Nori), dan bintang tamu lainnya.

Temanya berganti-ganti, dalam bulan Ramadhan tayang dua kali, live dan non live. Ceritanya mengambil lakon di cerita rakyat, film-film yang pernah edar, namun dikemas dengan humor. Hampir mirip ketoprak humor, lenong, tetapi lebih kontemporer, hanya ceritanya kadang-kadang sudah lama, seperti Jaka Tingkir, dan lainnya.

Salah satu unsur kelucuan di dalamnya adalah ketika para pemain mulai menyimpang dari benang merah, yang suka membuat Parto sewot. Pasti Parto akan naik panggung dan memukul Sule dan Aziz yang paling sering jadi biang kerok. Nunung dan Andre suka latah ikut-ikutan. Aziz adalah korban kekerasan dalam lakon-lakon opera van Java, maksud saya bukan kekerasan sesungguhnya, lha wong mukulnya aja pakai kayu dari gabus kok. Ketika baru tiba pada benang merah, cerita utama, tiba-tiba Sule atau Aziz atau Andre punya ide untuk menyimpang dengan cerita yang lain, permainan yang lain, di situlah ada kelucuan-kelucuan, bahkan kadang-kadang dalang ikut jadi latah melewati benang merah.

Wednesday 14 October 2009

Motor Lewat Lajur Kiri dan Nyalakan Lampu Utama

Pagi-pagi jalanan sibuk, di batas lajur jalan berdiri Pak dan Bu Polisi yang mengatur lalu lintas. Kalau pagi-pagi sekali pasti dapat melihat mereka. Ada yang berdiri di atas drum yang tulisannya, roda dua lewat lajur kiri. Beberapa sepeda motor lupa melewati lajur tengah yang untuk roda empat, langsung tangan mereka melambaikan tangan dan memberi tanda agar lewat lajur tepi/kiri. Beberapa sepeda motor lupa tidak menyalakan lampu utama segera saja tangannya mengisyaratkan agar lampunya menyala.

Sungguh berbeda, karena dulu lampu menyala siang hari dianggap menyalahi aturan. Sekarang justru kalau siang, apalagi kalau melewati jalan tikungan seperti di wilayah Gunung Kidul, maka kendaraan harus menyalakan lampu utama.

Bahkan tidak segan-segan di pos polisi yang ada di sudut jalan diumumkan keras-keras kalau kemungkinan pelanggaran banyak. Tujuannya untuk keamanan bersama. Jadi orang akan lebih hati-hati dengan tanda lampu ini, sebagai komunikasi juga antar pengendara untuk hati-hati, ini ada yang lain, jelas, jadi hati-hati.

Saturday 10 October 2009

Embuh dan Luweh

Embuh dan luweh merupakan dua kata dalam bahasa Jawa yang artinya "Gak tahu" dan "Peduli Amat". Kalau orang Betawi bilang ,"Tau tuh, gelap". Dalam bahasa Inggris,"I don't know" and I don't care. Embuh bila diungkapkan dengan bahasa tubuh cukup dengan geleng-geleng kepala dan luweh bila diungkapkan dengan bahasa tubuh dengan pura-pura telmi atau langsung pergi, pokoknya cuek.

Embuh ini sebenarnya bisa menjadi konotasi kasar atau biasa saja tergantung situasinya. Misalnya ada seseorang bertanya sesuatu tentang .........."Tau enggak guru bahasa Inggris yang cantik............." Kalau orangnya senang dia menjawab "Emmmmmbuh", tapi nadanya enak, tetapi kalau orangnya tidak suka dia akan berkata,"Mbuh, ra ruh".

Ada lagi kalimat dengan kata embuh yang dapat dirasakan nyaman ditelinga

"Embuhlah aku kok dadi seneng karo dhek-e padahal dia belum pernah bertemu sebelumnya"

(Entahlah, kok saya dapat suka dengannya, padahal belum pernah bertemu sebelumnya............".

Di bawah ini contoh kata embuh yang berkonotasi negatif, pokoknya tidak mood, benci, jengkel.

"Bojomu ning ngendi kok ra bali-bali..................."

"Ass embuh, ra ngurus, luweh, ra bali yoben.

Pada suatu hari semua orang baru sibuk persiapan hajatan pengantin, semuanya mengerjakan tugas masing-masing.

"Ning ngendi tak selehke sandal........"

"Assssss embuh, luweh......................." sambil cuek.

Ada juga yang maknanya kepasrahan. Dulu waktu Jogja gempa Mei 2006 (ndak mau lagi), banyak rumah dan motor ditinggal tanpa dikunci.

"Heh, omahmu karo montormu piye, kok mlayu wae..........."

"Embuh, luweh, sing penting nyawane slamet"

Friday 2 October 2009

Indonesiaku Yang Tidak Ber-Rupa

Entah kenapa dasawarsa terakhir ini Indonesia seolah-olah kehilangan Rupa-nya, baik secara tangible maupun intangible. Baik wadahnya maupun isinya, spirit di dalamnya mengalami keparahan. Yang jelas Indonesiaku kian terluka. Kalau dihitung-hitung waktunya kehilangrupaan itu terjadi sejak menjelang berakhirnya masa kekuasaan Bapak Presiden Suharto. Kalau diumpamakan tubuh, waduh bagaimana bentuknya, sulit menggambarkan. Gunung-gunung berapi yang sering terbatuk-batuk dan mengeluarkan lendir. Bencana alam yang potensi tsunami di Aceh dan Sumut, Desember 2004-an, Gempa Bumi di Jogja yang menggemparkan 27 Mei 2006, Lusi di Sidoarjo, Gempa Bumi dan tsunami di wilayah Cilacap ke Barat, di sekitar Pelabuhan Ratu, Gempa NTT, Gempa Tasikmalaya dan sekitarnya, Gempa di sekitar pantai barat Sumatra, Padang, dan sekitarnya. Secara wadah kayaknya kecantikan Indonesiaku itu sudah berkurang. Apa mungkin karena kita kurang bersyukur kepada Tuhan atas segala keindahan lahir dan batin Indonesia, apa kita kurang besyukur kepada para pahlawan, apa kita kurang bersyukur kepada orang-orang yang telah mendirikan negeri ini, apa kita kurang bersedekah, apa kita yang pemboros?......................Apa dalam proses perjalanan sejarah politik Indonesia ini melakukan kesalahan penempatan antara yang berhak dan tidak berhak? Atau memang ujian dan cobaan dari Tuhan? Atau ada pasukan alam ghaib yang tidak terima karena banyak orang menghinakan Tuannya? Apakah ini doa-doa orang yang terdholimi di negeri ini?

Indonesia yang kaya raya akan SDA, sumber daya budaya, tetapi selalu ada keluhan tentang kemiskinan di negerinya sendiri, banyak anggota justru mencari nafkah di luar negeri, budaya diakui oleh negara lain, orang-orang asing banyak menjadi bos di negeri Indonesia, orang-orang Indonesia justru menjadi kuli. Banyak tokoh yang poligami dan selingkuh, iklim korupsi masih nampak, demokrasi yang penting berani bicara, kalau perlu berantem setelah debat tidak ada jalan terbaik.

Dulu Indonesia yang terlukis indah dari Sabang sampai Merauke bagai zamrud Katulistiwa yang dilukiskan oleh banyak sastrawan dan ilmuwan, Indonesia macan Asia, Indonesia swasembada pangan, atlet-atlet yang selalu menang di negeri orang ................Tiba-tiba kejadiannya seperti yang terjadi pada dasawarsa tahun ini...........................Namanya dikotori dengan isu terorisme, isu korupsi, isu nepotisme, isu kebodohan..................isu gaya hidup yang lux dan bencana. Indonesia mesti banyak bertirakat dan lelaku lagi...................

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan