Sunday 27 December 2009

Sessi-sessi Take him out Indonesia

Indosiar menawarkan kontak jodoh melalui acara take me out Indonesia, take him out Indonesia. Coki Sitohang dan temannya membuka kesempatan para jomblowan jomblowati untuk mendapatkan pasangannya. Ternyata anak-anak kecil juga ikut teracuni dengan acara ini. Mereka suka.

Seorang cewek masuk ke podium, kemudian menyalami para cowok, rata-rata baju bagian dada ditarik ke bawah, rok bagian bawah dinaikkan. Cowok-cowok metro dengan muka klimis, dengan penuh permak, menawarkan diri.

Lampu-lampu menyala ketika cowok/cewek yang disuguhkan oleh Coki berkenan, atau sekedar ingin tahu. Ada seleksi yang memang betul-betul bermutu dan sama sekali tidak menarik.

Cewek 22 tahun masuk dengan memamerkan keahliannya sebagai pemain basket, paras cantik, paha mulus, tubuh mempesona. Semua lampu menyala, rata-rata alasannya, dia cantik, mana mungkin saya menolaknya, tubuhnya indah dan badannya sehat........................................

Cewek 31 tahun masuk, dia manajer perusahaan farmasi milik keluarganya, beberapa lampu mati, kemudian ada cowok 34 tahun yang mematikan lampu, kemudian berubah pikiran dan menyalakan lampu kembali. Akhirnya mereka mencoba sebuah hubungan.

Cewek 32 tahun yang telah sembilan tahun berhubungan dengan cowok tersakiti karena baru saja ditinggalkan tunangannya muncul. Ada lampu menyala ada lampu padam. Alasannya karena cewek lebih tua, atau justru pingin lebih tahu lagi. Setelah seleksi cowok 29 tahun terpilih. Si cewek berkata, "Anda terlalu muda untuk saya, tetapi kalau Anda tidak keberatan, saya juga tidak keberatan". Persyaratan cewek ini cukup fenomenal, "Saya memegang prinsip bahwa uang saya adalah uang saya, uangmu adalah uang saya juga.................". Terkesan matre memang cewek ini, dan egois.....tetapi bagi saya justru perempuan ini menghargai cowok, karena cowok adalah tulang keluarga, bukan malah nyadong cewek. Cowoklah yang wajib memberi cewek dan jangan mengganggu milik cewek. Berarti laki-laki harus bekerja.

Ada juga cewek yang pandai bahasa Perancis......................lupa siapa namanya. Setelah seleksi akhir, dia justru mengundurkan diri, karena memang cowok yang memilihnya bukan cowok impiannya.

Itu hanya beberapa sessi dari Take him out Indonesia/Take me out Indonesia.

Ada juga cowok pengusaha rumah makan, atlet yang harus menahan kecewa karena tidak satupun cewek yang memilihnya. Di luar studio marah-marah..............................

Saturday 5 December 2009

Tanda-Tanda Zaman

Orang Barat yang sangat rasional pun mampu membayangkan dunia yang sangat mengerikan tentang akhir zaman, walaupun entah kapan itu terjadi, tetapi mereka percaya akan datangnya hari itu, pokoknya mengerikan, kehancuran, pokoknya ngeri kalau melihat, lebih besar dari gempa. Kiamat Fisik itu telah dibayangkan orang Barat. Kalau kiamat non fisik bagaimana ya, seperti yang diramalkan oleh pujangga besar, tentang dunia serba gila, tanda-tanda sudah jelas ................................................................................

Masyarakat yang dulu suka dengan kegotongroyongan, kesederhanaan, menajdi suka dipameri. Mereka tidak peduli bagaimana caranya tetapi sangat suka dipameri, coba lihat, bawalah mobil besar di kampung, walaupun hasil suapan atau apa, pasti lebih berharga. Orang lebih suka dipameri, daripada ketulusan. Kerjakeras sudah kalah dengan korupsi, hasil suap.

Banyak tokoh ingin memiliki istri lebih dari satu dan yang masih muda. Sudah banyak orang besar di dunia atas sana, sudah memiliki istri, mencari istri yang seusia anak atau cucunya. Minta izin poligami kalau boleh, kalau nggak boleh ya dicerai. Janji pernikahan hanyalah sumpah serapah retorika.

Banyak orang lebih suka banyak bicara daripada berbuat, berapa banyak retorika tentang penanggulangan kemiskinan, peningkatan kemakmuran, perlindungan hak-hak perempuan, ternyata hanya bahasa politis. rakyat pun juga suka dengan bahasa retorika, bahasa retorika berkembang di mana saja.

Orang-orang yang suci suka melihat aurat perempuan, suka melihat perempuan cantik. Kalau ada orang cantik, didekati, dasarnya kulitnya putih, tinggi besar, rambut panjang, hidung mancung. Orang-orang banyak kecewa dengan panutannya yang selama ini membimbing rohaninya karena kejadian fatal.

Anak-anak usia di bawah remaja mulai mengenal cinta dan seksual, coba hitung saja berapa anak yang sudah mengenal hal-hal demikian.

Ibu-ibu lebih suka ngerumpi dan nonton tv daripada memasak buat keluarganya, lebih suka menghambur-hamburkan uang suaminya daripada bekerja.

Kitab-kitab suci, apapun untuk koleksi saja, jarang dibaca, apalagi diamalkan.

Permainan dunia telah diramaikan dengan TAHTA, PEREMPUAN dan HARTA, yang lain no way........................................................

Lihat saja banyak kasus yang terjadi diawali karena perempuan, hasrat ingin memanjakan perempuan dengan mengejar tahta dan harta, bagaimanapun caranya.

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan