Saturday 20 September 2008

Dilarang Terjebak Penampilan


Mungkin kisah ini akan membuat orang di sekitar tertawa-tawa, tetapi nyatanya banyak orang yang terjebak kepada penampilan fisik seseorang.
Seorang pejabat sedang mampir di sebuah rumah makan bersama sopirnya. Tidak seorangpun yang menyambut ramah pejabat tersebut, justru menunduk-nunduk kepada sopirnya. Maklum badan sopirnya tinggi besar, lebih besar dari pejabat itu. Pejabat itu hanya senyum-senyum kecut karena dicuekin.

Dalam sebuah keluarga dimiliki empat orang anak, anak yang sulung lebih kecil dari yang lainnya dan selalu berpenampilan sederhana. Tak seorangpun menganggapnya karena fisiknya. Dia yang sulung, dia yang dikira bungsu. Dia yang sarjana, dia yang dianggap lain lagi. Kalau ini cenderung prasangka yang menuju kedholiman. Selain dia kecil, dia sederhana tidak suka memakai perhiasan dan make up, orangnya rajin, saking rajinnya apapun dibersihkan, maka dia menjadi sasaran kedholiman dunia matre. Dia sarjana dianggap babu atau bagaimana. jahat bukan.

Di sebuah warung Padang, pemilik warung itu kulitnya hitam. Dia memiliki pelayan gadis kuning langsat. Orang-orang datang ke rumah Padang itu hanya karena gadis itu. mereka suka menggodain gadis itu. Bahkan dengan pemilik rumah makan itupun tidak kenal.

******
Waktu itu ada seorang kakek kedatangan lelaki yang penampilan meyakinkan, sudah alim kaya lagi, perlente. Tiap hari memperlihatkan diri sebagai orang dermawan dan sholeh. Oleh karenanya dia diterima untuk ngontrak di rumahnya. Beberapa bulan kemudian terdengar kabar kalau dia dipukuli oleh warga karena terbukti menadah motor hasil curian, hingga ditembak oleh polisi.

******
Waktu itu ada orang yang berbadan kecil melamar di perusahaan Indonesia. Dia memiliki kapasitas yang tidak diragukan, tetapi ditolak karena fisiknya. Ketika dia melamar di sebuah perusahaan Jepang, bukan main, dia malah diterima.

******

Perempuan kalau sudah menikah biasanya badannya cepat gembrot karena proses kehamilan dan melahirkan. Dia menjadi kelihatan tua. Ketika itu saya sedang ada perlu ke sana. Di situ ada lelaki muda. Ternyata dia itu suaminya, saya kira anak lelakinya.

*******

Ketika saya mengendarai kendaraan di sebuah Taman Kota saya bertemu waria. Dia kayaknya sedang menunggu teman kencannya. Justru dialah yang memberi tahu saya tentang suatu tempat.

*******
Pada suatu hari ada dua orang tuna netra dan yang tidak dapat berjalan. Mereka meminta belas kasihan dari kantor ke kantor. Setelah berhasil mereka meninggalkan tempat itu dan tanpa sepengetahuan siapapun berjalan tidak seperti pas minta-minta. Mereka dapat berjalan cepat lebih cepat dari yang memergokinya.
*****

Thursday 18 September 2008

Sumanto, tidak seseram namanya......(Ketika embun menetes deras)

Kita selama ini mengenal nama Sumanto hanya sebagai manusia pemakan daging mayat, sadis, seram, siapapun ngeri bertemu dengan yang namanya Sumanto. Tetapi Sumanto yang saya maksud di sini bukanlah Sumanto pemakan manusia, tetapi Sumanto yang memikirkan dan membantu rasa keingintahuan orang-orang di pedesaan. Orang yang mencerdaskan masyarakat di sekitarnya melalui pengembangan perpustakaan.

Orang selalu menyombongkan diri atau membanggakan diri karena dapat bekerja di ASTRA, entah sebabnya apa, tetapi berbeda dengan Bapak Sumanto. Beliau meninggalkan PT ASTRA MOBIL DAIHATSU di kawasan Pluit Jakarta pada tahun 1982 sampai dnegan tahun 1986. Dia bahkan pernah menduduki jabatan kepada Kepala Seksi pada PT ASTRA tersebut. Entah demi apa ya, mungkin karena cintanya kepada masyarakat Yogyakarta dan Yogyakarta, memanggilnya untuk kembali ke pangkuan bumi Yogyakarta. Padahal mencari pekerjaan itu susahnya bukan main. Dia sebagai lulusan SMA berhasil menjadi Kepala Seksi di sana. Dia memilih menjadi petani, yah petani yang jenius. Dia berkeringat untuk menghasilkan sesuap nasi. Dia ingin berubah dan bebruat baik bagi lingkungannya. Dia sering berkunjung di Perpustakaan Malioboroketika masih sekolah. Kesan terindahnya tentang perpustakaan terus mengganggu tidurnya. Dia terus gelisah. Kemudian dia erkeliling meminjamkan buku-buku bagi masyarakat yang belum terjangkau buku-buku, jauh dari perpustakaan. Dia berusaha memenuhi kebutuhan buku itu, hanya dengan sepeda onthel. Bayangkan saja, bagaimana kalau panas terik dan hujan deras. Tidak ada yang melindungi dari hembusan angin, ataupun cuaca buruk. Dia terus gigih memperjuangkan perpustakaan.

Saya yakin perjuangan itu tidak mungkin tanpa rintangan, cemoohan, sindiran, cibiran,"O...nggak ada dhuwit kok banyak bertingkah". Apalagi ketika pandangan materialistik mendominasi kehidupan, di mana segalanya hanya diukur dari penampilan dan materi. Beliau dengan sepeda onthel terus berkeliling dari desa ke desa, dari masjid ke masjid, menawarkan buku-buku ilmu pengetahuan, buku-buku pelajaran sekolah dan bermacam-macam bacaan untuk masyarakat, tanpa upah sepeserpun. Dengan tanpa malu seperti layaknya generasi muda zaman sekarang, beliau berkeliling dengan onthel. Benar-benar jalan satria yang ditempuk Bapak Sumanto. He is a knight with onthel bike.

Jerih payahnya membuahkan hasil. Embunpun mengalir deras. Perpustakaan berhasil beliau dirikan. Kini beliau memiliki Perpustakaan Mitra Tama di rumahnya, desa Demen, Imogiri, 20 km dari pusat kota, lumayanlah. Kini banyak sumbangan buku mengalir ke Peprustakaanya, baik sawasta maupun pemerintah. Sepeda onthel mulai dibantu dnegan sepeda motor plus box penuh dengan buku-buku hingga ke daerah Wonosari, Gunung Kidul. jam kerja kelilingnya dari pagi hingga Maghrib, tanpa upah. Bagi siapapun yang ingin menyumbang buku baru di Perpustakaan Mitra Tama masih diterima, diharapkan dapat untuk mengatasi kebutuhan buku-buku yang tidak terpenuhi.

Monday 15 September 2008

Nafas-nafas Seni di dalam Kehidupan Universal

Seni dirasukkan Tuhan ke dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem mata pencaharian, sistem religi, sistem bahasa (komunikasi), kesenian, dan seluruh nafas kehidupan. Tuhan sungguh-sungguh memiliki nilai seni yang tinggi dan sangat kreatif dalam menciptakan alam semesta beserta isinya. Tidak seorangpun yang dapat menyainginya. Kalau kita mengamati hasil karya Tuhan, maka nilai seni betul-betul mendominasi di sana. Tuhan menciptakan segalanya dengan bingkai keindahan dan sistematis.

Manusia, makhluk yang konon paling sempurna ini memiliki bentuk fisik yang beraneka ragam. Orang Eropa yang lahir di daerah empat musim memiliki warna kulit yang sangat terang dengan hidung mancung, jangkung, mata yang berwarna biru, coklat, dan sebagainya. Orang Afrika memiliki kulit gelap dan rambut keriting. Orang India dilahirkan dengan hidung mancung.

Beberapa orang melukis dan memotret lekuk-lekuk badan orang di sekitarnya. Apapun tujuannya memang Tuhan merasukkan seni dalam kehidupan. Baik luar badan manusia maupun bagian dalam ada nafas seni yang diciptakan Tuhan. Di sana ada jantung yang berbentuk lambang cinta, ada paru-paru, usus dua belas jari, usus besar, tulang rusuk. Lentik mata manusia pun bermacam-macam, ada yang panjang, ada yang tipis.

Bagaimana Tuhan membuat jerapah bertotol-totol, Trenggiling memiliki badan berduri, gurita memiliki banyak tangan, kuda berlari cepat, kucing berbulu halus, kupu-kupu yang berwarna warni, dan sebagainya.

Di dunia flora, mengapa lidah buaya batangnya berwarna hijau dan tebal bagai lidah, kaktus memiliki duri-duri, kantung semar menjadi tumuhan pemakan serangga, bunga raflesia arnoldi berukuran raksasa, daun-daunan bertotol-totol, daun-daunan dengan bentuk menjari, melengkung, berjajar dan sebagainya.

Ketika Tuhan berfirmanpun menggunakan bahasa yang tertata dengan apiknya, dan memiliki pengertian yang terpadu dan sistematis.

Manusia memang pewaris syah jiwa seni Tuhan. Banyak manusia yang sengaja melegitimasikan dirinya menjadi seniman. Jiwa seni manusia itu mengalir dalam penciptaan alat-alat yang mempermudah hidupnya. Pesawat tanpa seni, bentuknya tidak akan enak dipandang, yang penting dapat terbang tetapi tidak nyaman. Rumah tanpa seni, tidak membuat betah yang tinggal di sana. Makanan tanpa seni maka terasa hambar, hanya untuk mengobati lapar, dan tidak menarik nafsu makan. Alat transportasi tanpa seni, tidak semua orang mau naik, lebih baik jalan kaki. Berbagai bentuk mobil dengan variasi harganya, APV, Forsa, Civic, BMW, Avanza, Xenia, Nissan, Hyundai dan sebagainya. Bentuknya selalu dimodifikasi. Kendaraan roda dua juga berkembang pesat dengan penampilan yang baru, tidak butut, suzuki, honda, yamaha, kawazaki, dan sebagainya. Mebel pun memiliki kesan seni. Padahal dulu lemari yang penting dapat digunakan untuk menyimpan pakaian, tetapi kemudian agar lemari indah dipandang maka diukir. Tempat duduk dari batu digantikan dengan kursi sofa. Tempat tidur dari kayu biasa ditambah dengan ukir-ukiran dan kasur busa.

Banyak orang yang bergerak dalam kehidupan ini di dalam seni, baik sebagai penyuka seni maupun untuk mata pencaharian. banyak seniman yang tulen untuk nilai seni itu sendiri, ada yang memang menciptakan karya seninya untuk kepentingan komersial. Ada yang kedua-duanya, seni untuk kepuasan lahir dan batin. Kalau beruntung, jalur pekerjaan di dunia seni (entertainment) lebih menghasilkan banyak materi. Orang-orang seperti mereka dapat berhappy-happy dengan pekerjaannya dan dengan hasil materi yang diterimanya. Mereka antara lain pemain sinetron/film, pemusik, penyanyi, bintang iklan, pelukis, dan sebagainya.

Wednesday 10 September 2008

SPIRIT STALLION

Apabila seseorang memiliki prinsip yang semestinya dipegang, maka dia harus tegar berdiri pada prinsipnya itu. Apabila seseorang memiliki mimpi-mimpi besar, maka dia harus bertahan tanpa keraguan. Biarkan semuanya tidak percaya dan bahkan meragukannya. Dia semestinya percaya apabila mimpi-mimpi akan terwujud seiring dengan perjalanan waktu. dan semuanya akan memakluminya.

Itulah yang dapat saya tafsirkan tentang film animasi "Spirit Stallion". Pada awalnya saya lihat film ini di dalam sebuah bus Pariwisata ketika kami berdharmawisata ke Kyai Langgeng, Magelang, hanya saja saya ragu akan judul film ini. Sejak saat itu aku ingin melihat film itu lagi. Kemudian ada sebuah stasiun televisi memutarnya, tetapi aku ketinggalan cerita, aku kecewa sekali waktu itu. Baru beberapa minggu yang lalu, Global TV memutar film ini kembali. Selain ceritanya penuh dengan makna, juga kita akan mendengar suara Bryan Adam dengan beberapa lagu, salah satunya Here I am(?).

Spirit Stallion, merupakan film yang bercerita tentang kuda muda yang jantan, dialah spirit yang penuh spirit. Spirit, marilah kita panggil dia, karena dia akan memberi kita spirit dalam hidup, hidup di sebuah lembah ngarai yang indah. Pepohonan tumbuh dengan perkasanya di tepi ngarai, dan aliran sungai yang bening. Di situlah komunitas kuda saling berbagi dengan bison dalam menikmati segala yang ada di sana tanpa berebutan.

Mereka dapat minum di air sungai di ngarai itu bergantian, tanpa konflik. Semua komunitas dapa hidup dengan damai.

Spirit mencoba ketangguhannya dalam adu kecepatan bersama dengan elang. Spirit berlari kencang diikuti elang yang terbang mengikutinya. Mereka menembus tebing-tebing dan hutan.

Sekawanan pengembara dari kota yan dipimpin seorang Kolonel sedang berkemah di tengah hutan. Keisengan spirit terhadap sosok manusia membuatnya berhenti sejenak, dia mengamat-amati sosok-sosok manusia yang sedang tidur di dekat perapian. ketika dia sedang mengendus-endus seorang sosok manusia, manusia itu sedang bermimpi bersama cewek, dia menciumi cewek itu, padahal kenyataannya mulutnya bersentuhan dengan mulut spirit. Di belakang spirit ada orang yang terbangun, dan berusaha menagkap spirit, untungnya spirit berhasil lari. Spirit berlari sekencang-kencangnya agar tidak seorangpun berhasil menyentuhnya, dan menagkapnya, untuk dijadikan hewan domestik yang selalu dinaiki tuannya. Dia tidak akan rela.

Sayang, secepat apapun spirit berlari dan menghindar, jumlah pemburu semakin banyak, spirit dijebak. Para pemburu membawa tali. Spirit terperangkap dan ditarik lari dengan tali oleh para pemburu tadi. Dia dibawa di sebuah peternakan kuda yang dimiliki oleh seorang kolonel.

Pasukan kolonel berusaha untuk menjinakkan spirit dengan cara apapun. Memasang tali di lehernya, pelana di punggungnya, memberi tanda dnegan besi panas, tetapi oleh Spirit, orang itu ditendang. ketika ada lomba penjinakan terhadap spirit, semuanya terjerembab ke tanah, bahkan Kolonel sendiri tidak sanggup. Spirit disiksa dan tidak diberi makan sampai beberapa hari. Beberapa kuda hanya terbengong-bengong melihat kelakuan kuda yang satu ini.

Tidak lama kemudian seorang Indian dimasukkan dalam satu kandang yang sama dengan Spirit. Malam itu spirit ditemani tawanan Indian itu. Kolonel dan kawan-kawannya terus erpikir dan bertanya-tanya apakah spirit sudah dapat dijinakkan. dalam keadaan lemahpun spirit mampu bertahan. Diam-diam si Indian berusaha melarikan diri. Spirit sendiri tidak yakin apakah Indian itu teman atau lawannya. Tanpa sepengetahuan pasukan kolonel keduanya telah bermain mata. Mereka berdua berhasil mengecoh para pasukan dan berhasil melarikan diri. betapa puasnya mereka karena sudah bebas.

Terbebas dari pasukan kulit putih, ternyata di pemukiman Indian spirit juga mendapatkan tantangan. Pokoknya dia tidak mau seorangpun membelenggu kebebasannya. Dia tidak mau ada tali, pelana, cap di badannya. Dia ingin apa adanya dirinya. Di pemukiman Indian itu ia berkenalan dengan kuda betina. Spirit ternyata kalah pintar dengan kuda betina ini. Kuda betina ini berhasil menjatuhkan spirit, dan akhirnya spirit menyerah kepada kuda betina tanpa mau dibelenggu orang Indian.

Ternyata spirit memiliki teman baru seekor kuda betina yang cantik. mereka berdua berlarian. Di kejauhan terdengar suara derapkaki kuda, ternyata pasukan kolonel datang lagi. Mereka segera memberi tahu orang-orang Indian, tetapi pasukan kulit putih tadi berhasil mengobrak abrik pemukiman Indian. Spirit dan teman betinanya bersama si Indian temannya tadi melarikan siri dari kejaran mereka. Kuda betina kena di tembak, si Indian terjatuh, spirit berupaya menolong kuda betina yang hampir terhanyut oleh arus sungai yang deras.

Spirit berusaha melawan derasnya arus sungai agar dapat menolong kuda betina temannya, jauh sekali dia berenang, sampai jauh dari orang Indian tadi. Dengan bersusah payah spirit menarik temannya itu dari arus, eh malah mereka berdua masuk ke air terjun. akhirnya keduanya terdampar di sebuah daratan. Kuda betina yang tertembak tampak lemah sekali, spirit berupaya menyembuhkannya, sampai beberapa pasukan berhasil menangkapnya lagi. Spirit menyerah dan meninggalkan dalam keadaan merintih kesakitan. Setelah tempat itu sepi, si Indian datang dan mengobati kuda betinanya.

Spirit kembali menjadi tawanan, dia menjadi tantangan penjinakan. Tak seorang pun berhasil menjinakkan. Semua kuda memandangi spirit yang tertangkap lagi. Mereka takut kalau harus seperti spirit. Kerja keras telah membuat spirit berhasil bebas. Dia betemu dengan temannya kuda betina dan si Indian. mereka berlari kencang melewati jurang dan tebing-tebing. Mereka berhasil membebaskan diri. Ketika pasukan kolonel berusaha menembaknya, kolonel justru melarangnya, "BIARKAN MEREKA BEBAS" dengan segala penghormatan.

Betapa gembiranya mereka. Mereka dapat menikmati udara bebas tanpa dikejar-kejar manusia.

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan