Thursday 13 November 2008

Mahalnya Keabadian Cinta

Kalau orang disuruh memilih, cerai atau terus dalam sebuah pernikahan, pasti ingin keabadian. Ternyata keabadian itu mahal harganya. Hanya Tuhan yang memilikinya. Semuanya pasti mengidealkan cinta abadi, di dunia kayak mimi lan mintuna, demikian pula di akhirat seperti bidadara dan bidadari.

Pembaca sekalian, mari kita membaca sebuah realita

Pernah khan melihat pemutaran ulang video pernikahan Lady Diana dan Pangeran Charles. Jutaan mata melihatnya, tidak hanya orang Inggris tetapi di seluruh, bagai kisah cinta CInderella di Negeri Dongeng. Indah sekali, mewah, meriah, spektakuler, dengan gaun yang melukiskan keabadian. Bagaikan kisah dalam film kartun Disney Lands. Namun tiada disangka bahwa di dalamnya penuh kerapuhan, ternyata Pangeran Charles memendam cinta lamanya dengan Mrs Camilla (mudah-mudahan nggak salah). Hati Lady Diana memendam semuanya sehingga beliau sakit bulimia, akhirnya beliau juga justru terlibat affair, cinta dengan lelaki lain. Penyembuhan dirinya, kegiatan-kegiatan sosialnya ternyata tidak dapat menampung kesedihannya. Menjelang beliau wafat, beliau sudah tidak in-love dengan Pangeran Charles. Senyum dan tawa hanyalah sekedar pelengkap sempurna sandiwara.

Itu di Luar Negeri, satu saja, mungkin lebih banyak, karena liberalis, tentu saja dalam cinta juga serba liberal, bebas, berganti-ganti pasangan dengan tanpa ikatan resmi tidak masalah.

Dulu saya bermimpi keabadian cintanya Om Ray Sahetapi dan Tante Dewi Yull. Pasangan yang serasi, walau dulunya suka ledek-ledekan. Om Ray sendiri tampaknya memang mudah jatuh cinta sama banyak perempuan. Eh akhirnya kepincut dengan teman yang sebaya dengannya. Padahal Tante Dewi Yull tidak kalah cantik, tidak kalah baik, tetap saja. Poligami atau Bercerai, pilihan yang sama pahitnya.

Dulu saya memproyeksikan Om Sophian Sophiaan dengan Tante Widyawati. Pasangan serasi betul baik di film/sinetron maupun di alam nyata. Ke mana-mana berdua, akur, rukun, naik moge, menyuarakan nasionalisme Indonesia, membangkitkan gelora kepahlawanan. Akan tetapi perjalanan keabadian cinta mereka berdua sudah mendekati titik akhir, mereka sudah tua, tinggal menunggu anak cucu, kalau Om Sophian tidak meninggal saat itu mungkin akan menjadi kisah cinta yang abadi di dunia dan akhirat. Mudah-mudahan Tante Widyawati dapat bertahan, walaupun cantik, banyak yang naksir, tetapi tetap mengenang kebersamaan dengan Om Sophian. Mereka telah berhasil melalui terpaan angin dalam kehidupan berumah tangga.

Tante Mieke Wijaya dan Om Dicky Zulkarnain, dapat menjadi proyeksi cinta abadi. Tante Mieke banyak yang naksir, tetapi tetap bertahan dengan alm. Om Dicky. Tante Titik Puspa juga betah dengan Om Musmualim, saya nggak tahu cinta pertama atau keduanya.

Tante Rima Melati dan Om Frans Tumbuan sepertinya juga akan menjadi pasangan abadi, mereka selalu perhatian, termasuk ketika Tante Sakit, padahal banyak lho yang kalau isterinya yag sudah tua sakit-sakitan keburu mencari penggantinya.

Dulu saya sangat terkesan dengan kisah cinta Pak Bambang Triatmojo dengan Ibu Halimah, pasangan cantik dan kaya. Kalau lagi ngumpul bersama keluarga besar kelihatan harmonis romantis. Ya Tuhan, ternyata semuanya seperti yang kita lihat.

Tante Rini S. Bono dan Om Ahmad Albar tampak serasi, tapi ternyata malah Tante Rini jalan sama orang lain, OM Ahmad juga terlibat cinta dengan gadis-gadis yang jauh lebih muda darinya.

Sekarang saya memproyeksikan cinta abadi, Mbak Marisa Haque dengan Mas Ikang Fauzi. Keduanya pasangan serasi, sama-sama ilmiahnya, sama-sama entertainernya. Kalau tidak ada terpaan angin kencang keduanya akan abadi. Kemudian Mbak Rina Gunawan dan Mas Teddy Syah, mereka jauh dari gunjingan. Bang Adi Bing Slamet dan isterinya termasuk pasangan yang mampu dengan seleksi alam. Kemudian Wanda Hamidah dan suaminya dapat diproyeksikan menjadi pasangan abadi.

Kenapa banyak pasangan muda yang mudah mengucapkan kawin, lalu kemudian cerai, kita lihat saja listnya :

1, Mbak Maia Ahmad dan Mas Danie (Kalian khan karyanya banyak dan bagus, sama-sama ngetop, berkolaborasi saja, sehingga cinta kalian abadi, lupakan cinta orang ketiga.

2. Vicky Nitinegoro dan Mia-nya.

3. Dewi Sandra dan Surya Saputra

4. Dewi Persik dan Saiful Jamil

5. Pembina TItan Band dan isterinya yang dulu

6. Ariel dan Sarah.

dan lainnya.

Kenapa tidak cocok? Apa karena perbedaan penghasilan? Apa karena orang ketiga? ATau karena dendam masa lalu ? Atau campur tangan mertua? Atau memang empaty itu mahal harganya?

Semoga yang membaca ini dapat merasakan keabadian cinta, di dunia maupun di akhir zaman.

Monday 10 November 2008

No words "Bujang Lapuk" dan "Perawan Tua"

Tulisan ini saya tulis untuk menjadi penerang dan pembela bagi siapapun, agar tidak khawatir atau takut untuk membujang sepanjang hayat atau supaya menghentikan cercaan-cercaan hina kepada orang-orang seperti tersebut. Saya tidak ingin terjadi depresi total di kalangan lelaki dan perempuan yang memang sengaja membujang atau yang sudah merasa tua tetapi belum bertemu jodoh impiannya. Saya juga tidak menghalalkan atau mengharamkan "membujang" walaupun menurut ajaran agama dianjurkan untuk menikah. Tulisan itu datang sebagai pembela, kalau sanggup. "That must be changed, no world "Bujang Lapuk" or "Perawan Tua".

Di dalam tradisi masyarakat Indonesia pada umumnya istilah "Bujang Lapuk" dan "Perawan Tua" menjadi momok yang menakutkan bagi kaum laki-laki dan perempuan, walaupun resikonya lebih berat bagi perempuan. Masyarakat suka menyebut "Perawan Tua" bagi perempuan yang sudah berumur lebih tetapi belum menikah. Dan biasanya yang terjadi adalah kawin paksa, asal jodoh-jodohan, wajib mau daripada disebut perawan tua. Istilah bujang lapuk tidak seberat perawan tua, sebutan ini bagi lelaki yang sudah lebih dari umur tetapi belum nikah.

Sebuah realita....................................

Gadis yang tidak segera menikah pasti akan dijodoh-jodohkan, kalau sesuai dengan impiannya itu tidak masalah, tetapi ketika dia dijodoh-jodohkan dengan yang bukan impiannya, atau bahkan justru yang dianggap menghantuinya, pasti dia akan menjadi depresi total. Ini juga terjadi pada lelaki. Misalnya seorang dosen perempuan, pasti sangat idealis, dia berumur lebih, sehingga dia terkena juga hukum itu. Dia dipasang-pasangin oleh masyarakatnya dengan orang yang pendidikan di bawahnya pasti akan hancur hatinya. Misalnya : dia bergelar Ir....................M.T., tetapi demi mengejar target ada pria lulusan SMA juga dijodohkan padanya. Inilah dosa masyarakat yang harus segera dibenahi. Perempuan yang baik untuk lelaki yang baik, perempuan yang suci untuk lelaki yang suci.

Sebuah pembelaan................

Berapa banyak gadis yang hamil sebelum menikah? Lebih baik mana mereka atau perempuan yang menjaga kehormatan sampai usianya lanjut.

Berapa banyak pria yang menghamili perempuan? Lebih baik mana mereka atau lelaki yang menjaga kehormatan sampai usianya lanjut.

Berapa banyak lelaki yang berpasangan meninggalkan pasangannya demi perempuan lain, bahkan lebih menyakitkan lagi................

Berapa banyak perempuan yang meninggalkan pasangannya demi lelaki lain..................

Bagi laki-laki dan perempuan yang merasa sudah berumur, jangan pernah mengejar target umur, menikahlah setelah kalian bertemu jodoh impian Anda-Anda, atau membujang selamanya itu lebih baik.

Kadang-kadang ada ungkapan kejam dari masyarakat terhadap kelompok masyarakat tersebut di atas..................

"Ha..lah, nunggu besok-besok kenapa? Kaya ayu-ayua dhewe kaya bagus-bagusa dhewe, arep nggolek sing kaya ngapa maneh? Mau yang kaya apa lagi, wus sing ana wae, adanya (maaf) pembantu atau pemabuk, ya sudah....penting ada......................" Yang kasihan memang bagi yang tidak cantik dan tidak ganteng, tetapi jenius, hanya saja kejeniusannya itu tertutup fisiknya, palagi ketika yang menjadi ukuran di dalam masyarakat adalah seputar materi dan fisik, pasti yang jenius, berpendidikan harus berjuang sekuat tenaga untuk pembelaan.

Realita..............

"Kenapa sih tidak nikah-nikah, kasihan lho anakmu....................."(Loh yang mau nikah itu siapa?)

"Mbok karo kuwi wae, mesti cocok..............."(Cocok dari Hongkong apa?"

"Nek wedok angel ning manak lho........Nek lanang selek atos lho...."(Halah....Kenyataannya banyak yang menikah di atas 40 tahun malah mudah melahirkan tanpa Caesar).

Pembaca sekalian,

Pada masa lalu di zaman Nabi Muhammad SAW, ada beberapa orang yang sengaja membujang, anak mereka itu ya karya-karya mereka. Mereka ingin berjuang di jalan kebenaran.

"Loh, kowe dudu muslim nek ora nikah (Kamu bukan muslim kalau tidak nikah), Kamu tidak umum kalau tidak menikah................................"

Benarkah pernikahan selama ini didasarkan agama? Kenapa kalau didasarkan agama kok, seorang yang merasa tahu agama selalu mencari isteri yang kaya dan cantik, milihnya selalu itu. Tidak ada yang mau yang menikah dengan yang tidak ganteng dan tidak cantik. Jadi kalau orang berkata pernikahannya karena didasarkan agama. Apa benar agama sungguh-sungguh menjadi dasar sebuah perkawinan sakral yang suci? Kenapa banyak yang kawin cerai? Setelah isterinya tua, ditinggal cari yang muda. Isterinya belum genap 3 hari meninggal sudah melirik yang lebih sintal.

Banyak orang yang sengaja membujang sampai tua, dengan berbagai alasan. Banyak sekali ilmuwan yang karena mencintai ilmunya, sulit meninggalkan dunianya, maka jodohnya adalah ilmunya. Banyak orang yang sengaja membujang sampai tua, karena ketika dia mau menikah dengan selevel ke atasnya dia kurang PD, tetapi dengan orang yang pendidikannya di bawahnya juga tidak mau.

Menikah itu Suci. Menikah itu soal hati. Bukan atas paksaan. Bukan atas disposisi. Bukan atas ajakan kawan atau lawan. Menikah harus dari dalam hati. Berdua belum tentu lebih bahagia daripada sendirian. Menikah itu Abadi. Ada yang lebih indah untuk diperjuangkan daripada sekedar syahwat dan cinta. Lebih baik mencintai yang tidak bersyahwat (Ilmu pengetahuan, seni dan lain-lain). Oleh karenanya banyak yang lebih suka menjadi bujangan sepanjang hidup daripada hidup tidak bahagia bersama pasangan dadakan.

Thursday 6 November 2008

Menikah dengan Anak Umbelen

Akhir-akhir ini ada berita yang sangat menggemparkan, hingga dari Kak Seto, Dokter Boike, angkat bicara, maaf ini perihal kabar kabari pernikahan Syech Puji dengan Ulfa. Dari sudut Kak Seto mempermasalahkan terenggutnya masa-masa indah seorang anak bernama Ulfa, sedangkan Dokter Boike mempermasalahkan hubungan intim tidak sehat pada usia Ulfa.

Ada kabar kalau UIfa sengaja mengikuti sayembara untuk menjadi isteri Syech Puji, kemudian dia menang, konon yang menang akan dibina dalam bisnisnya (??????) padahal banyak gadis yang di atas usianya yang lebih pantas dinikah, kenapa justru memilih Ulfa. Karena ulah LSM yang memperjuangkan nasib anak-anak dan perempuan yang sengaja mempermasalahkan kasus Syech Puji sebagai tindakan kriminalitas. Tidak kalah sengitnya Syech Puji juga mempersiapkan tim hukumnya.

Saya bertanya kepada semua teman pembaca yang laki-laki, yang dewasa, memangnya ada kenikmatan mencintai gadis usia di bawah usia pantas nikah, maksud saya di bawah 14 tahun lah, ketika Anda nanti berusia di atas 40 tahun. Ketika dia pilek, Anda harus mengelap ingusnya, sehingga mengotori tangan Anda.

Bagaimana seorang anak tidak mau diberi hadiah mobil, harta benda, kasih sayang lebih, sedangkan bila ikut orangtuanya dia harus berbagi dengan adik-adiknya, pelayanan di bawah itu. Harus membantu Ibunya cuci piring, cuci baju, capek-capek memikirkan pelajaran yang makin sulit, harus mengasuh adik-adiknya, sedangkan di istana hanya dilayani, tidak perlu panas jalan kaki. Anak mana yang tidak terpengaruh.

Saya melihat dengan mata hati saya, kalau Ulfa menikmati apa yang diberikan Syech Puji. Ulfa tidak mau meninggalkan Syech Puji, alasannya karena dia suaminya. Saya tidak tahu apakah ini benar atau tidak. Saya juga melihat ada beberapa siswa SD yang mengalami pubertas lebih cepat daripada teman-temannya, apakah Ulfa termasuk salah satunya?

Ketika saya SD kelas IV, saya memiliki teman yang jarang ke sekolah. Saya dan teman-teman saya yang lain selalu menjemputnya agar mau ke sekolah. Kami memang suka sok humanis waktu itu, terus kami ngomong,"masak, baru kelas IV SD sudah yang-yangan, enakan sekolah to.....". Kami berusaha membujuk teman kami itu agar sekolah lagi. Tetapi teman kami itu kekeh,"Ngapain sekolah, gurunya galak................". Sekarang dia sudah punya anak 3 atau empat. Saya mau nanya bagaimana rasanya menikah sebelum lulus SD?. tapi saya nggak pernah tega nanya begitu. Dia menikmati, ngapain sekolah, kepalanya pusing memikirkan banyak hal. Lebih baik menikah.

Sedangkan Rachel Amanda dan Anastasia berpikir lain, waduh aku masih ingin belajar ini itu, bermain ke sana kemari. Mahasisiwi juga ditanyai juga jawabannya begitu. Tidak bebaslah.

Monday 3 November 2008

1001 Kisah Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Sinetron Suami-Suami Takut Isteri merupakan gambaran tentang kekerasan yang dilakukan para isteri kepada para suaminya, ada yang diperlakukan sebagai kacung, ada yang dijambak, ada yang dijewer, ada yang tidak dibagi makanan, ada yang jadi tukang ojek bagi anaknya. Dalam sintron ini para suami menjadi bulan-bulanan para isteri. Akan tetapi memang para suami suka memancing keributan di air keruh itu, sudah tahu istrinya lebih kejam daripada Ibukota tetapi masih saja main mata dengan perempuan lain, masa satu RT hanya satu janda yang digila-gilain, ya Prity itu. Lagian kalau ada tamu yang cantik, semua suami se-RT berlarian untuk menggoda dan mendekatinya. Sebaliknya kalau tamunya laki-laki ngganteng satu RT Ibu-Ibu datang semua.

Kalau di sinetron Khanza, Ibu Anwar yang materialistis justru menyuruh suaminya untuk nikah dengan perempuan kaya agar dia dapat shopping tiap hari.

Dalam sinetron Suami dengan 7 isteri, betapa seorang suami menjadi diktator kepada isteri-isterinya. Kalau isteri pertama tidak mengalah, sudah pasti remuk itu badan dihajar.

Sinetron-sinetron itu dapat mewakili kisah nyata, memang kekerasan dalam rumah tangga bertebaran, baik yang dilakukan suami kepada isteri, atau isteri kepada suami, atau orangtua kepada anak, majikan kepada pembantunya.

Di sebuah desa (tidak perlu nyebut daerah), seorang lelaki tega membawa perempuan ke dalam rumahnya. Ketika isterinya marah-marah, justru diancam dengan gergaji kayu, padahal isterinya baru saja sakit habis melahirkan, sesudah itu malah kena usus buntu. Setelah sembuh dari usus buntu, ternyata selama itu si suami sudah ada main dengan wanita lain, yang kebetulan punya kerja-lah. Tak lama kemudian karena si isteri tidak tahan, dia purik, ngambeg dan pulang ke rumah orangtuanya. Kesempatan itu digunakan dengan baik oleh selingkuhannya untuk sering tidur di rumah suami. Setiap hari mereka berhubungan, dan akhirnya karena oleh tetangga dicomelin, maka menikah walau di kampung. Si isteri tidak ada pembelaan dari siapapun, baik dari mertua maupun tetangga yang lain, karena tetangga ada yang jelek senang, ada yang baik dicomelin tiap hari agar tidak betah jadi orang baik. Yang sudah baik, diokrok-okrok, dikocok-kocok agar tidak betah jadi orang baik, yang sudah jelek dipuji-puji agar jadi jelek, atau jeleknya tambah.

Seorang wanita kaya dapat beruntung karena kebanyakan lelaki suka menikah dengan gadis anak orang kaya, jadi dapat gadisnya juga harta-hartanya. Waktu pertama terasa indah, tetapi setelah anak pertama besar, si lelaki main gila sama tiga perempuan sekaligus, ada yang sampai hamil. wanita dan mertua mana yang tidak frustasi melihat menantu kayak binatang begini, kalau sama-sama bejatnya si perempuan main gila dengan lelaki lain dan terjebak pada narkoba. Bagaimana dengan sholatnya, kalau masih dalam inex.

Perjumpaan pertama begitu indahnya, dilanjutkan menikah. Seorang perempuan bernama S, hamil dan melahirkan anak kembar. Bisa-bisanya si lelaki itu mengaku bukan ayah biologis dari anaknya itu, dan memilih main gila dengan perempuan yang lebih muda, padahal isterinya baru saja melahirkan. Mengumpatlah wahai para perempuan!!!!

Diceritakan seorang lelaki yang sudah mempunyai anak tiga. Kemudian melihat seorang gadis berambut panjang. Menikahlah dan berpestalah besar-besaran, mengundang seniman terkenal di daerah. Tahu-tahu kemudian setelah menghasilkan dua anak, dia pergi entah ke mana. Setelah dulu melukai isteri pertamanya, kini isteri keduanya ditinggal pergi. Mengumpatlah wahai para perempuan.

Pernikahan berbeda daerah itu tidak ada salahnya, bahkan itu nasionalisme. Seorang perempuan Jawa dicintai oleh lelaki luar Jawa. Tanda cinta selalu dibayar lebih oleh para wanita. Si gadis kemudian hamil. Orangtua si gadis tidak mengizinkan si gadis dinikahi oleh pacar gadis ini. Akhirnya gadis ini menjadi frustasi, anak dalam kandungannya pasti juga sedih karena ayahnya pergi, kakek neneknya tidak mau mengerti.

Sunday 2 November 2008

Kelucuan-kelucuan Seputar Pergaulan Antar Bangsa dan Suku Bangsa

Ketika itu beberapa anak sedang bermain, di situ ada anak Jawa Tengah dan Jawa Sunda. Mereka bermain gundu (kelereng) di tengah lapang. Kalian tahu belum kalau dalam bahasa Sunda itu cokot berarti ambil, tetapi kalau dalam bahasa Jawa cokot berarti gigit. Kalau dalam bahasa Sunda atos itu sudah, maka dalam bahasa Jawa atos itu berarti keras. Pada hari itu anak Jawa baru kena-lah. Waktu bermain kelereng itu, kelerengnya terlempar jauh. Makanya anak Sunda itu berteriak padanya,"Hayu Cokot, ..............................", mungkin maksudnya ayo ambil. Kemudian anak Jawa tadi segera berlari mengambil kelereng dengan giginya karena oleh anak Sunda tadi diminta untuk "cokot", padahal maksudnya kan ambil, tapi dalam bahasa Jawa kan cokot berarti "gigit". Dikiranya dia disuruh menggigit kelereng itu. Kemudian si anak Sunda bertanya,"Atos?", maksudnya "Sudah?". Tentu saja si anak Jawa tadi menjawab,"Iya, atos!!!", karena kalau kelereng itu kalau digigit memang keras (atos). Kemudian anak Sunda tadi bertanya,"Kenapa kamu mengambil gundu dengan cara digigit, aku khan nggak menyuruh kamu menggigit, tapi mengambil..............". Anak Jawa menjawab,"Loh tadi khan kamu bilang cokot, di tempatku kalau cokot itu berarti gigit.............., dan memang atos, keras kelereng itu." Semuanya tertawa cekikikan setelah sadar kalau mereka salah persepsi dalam bahasa. Makanya jangan pernah mengikuti bahasa orang lain kalau tidak mengerti artinya.

Di sebuah kuliah di Amerika sana, seorang Indonesia mendapat malu, ketika dia disuruh men-copy sebuah makalah,"Copy please!". Coba bisa salah paham bukan, jadi "Coffee, Please"

Waktu itu beberapa orang asing dari berbagai bangsa sedang berkumpul dan mengobrol. Kemudian seorang Rusia menawarkan sebuah lelucon Rusia,"Aku mau cerita, ini sebuah lelucon Rusia." Semua teman-teman diam menunggu dia bercerita. Lama sekali ditunggu dia tidak bercerita. Ternyata yang dia maksud dengan lelucon Rusia ya seperti itu. Yang lain berkata,"Oh, sama sekali tidak lucu".

Seorang Perancis dan Amerika sedang makan malam dengan beberapa orang Indonesia. Keduanya sok pintar bahasa Indonesia. Kemudian mereka pesan,"Kecup dan ciumi". Siapa tidak khawatir dengan bahasa ini. Semuanya pada melongo dan senyum-senyum. Ketika ditunjukkan maksudnya, ternyata minta kecap dan cumi-cumi.

Banyak orang Australia sedang berfoto-foto dengan beberapa warga Indonesia. Mereka berpose macam-macam. Ada seorang pemuda Indonesia yang sok ganteng, bergaya ke sana ke mari, terus seorang bule nyeletuk,"Seperti binatang film". Maksudnya apa???????. Ternyata maksudnya star. Dan lama sekali pakai bahasa Indonesia, ketika berbahasa Inggris tata bahasanya terbalik dengan bahasa Indonesia.

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan