Tuesday 27 January 2009

Kawula dan Raja

Umat dan Khalifah Umar

Pada zaman Khalifah Umar, ditemukan beberapa keluarga yang mengalami kelaparan. Mereka mengeluh,"Wah Khalifah Umar, bukan pemimpin yang baik, masak membiarkan kita dalam kelaparan, pasti semua gandum dimakan dia dan keluarganya..........". Pembicaraan tersebut didengar sendiri oleh Khalifah Umar. Langsung saja dia mengangkatkan sekarung gandum kepada keluarga yang kelaparan tersebut.

Ibu Bakul dan Bapak Sri Sultan HB IX (Dari beberapa sumber dan cerita dari para sesepuh)

Hari masih pagi, jalanan sangat sepi, pada waktu itu Jogja belum ramai, belum banyak kendaraan, adapun tidak banyak merk, ketika seorang Simbok Bakul di pasar menunggu angkutan, colt atau apa yang dapat mengantarnya ke pasar. Dia begitu gelisah, khawatir kalau kesiangan di pasar, dan mulutnya terus menggerutu,"Gusti Allah, wus yah mene kok gak ana colt liwat, njut lehku nggawa barang piye?" (Tuhan, sudah jam segini kok belum ada colt lewat, terus bagaimana aku membawa barangku ke pasar)."La njut anak-anakku engko sore tak pakani apa, nek ora nyang pasar" (terus bagaimana anak-anakku, nanti sore makan apa?).

Baru saja dia kebingungan, tiba-tiba kelihatan ada mobil lewat, dia lambai-lambaikan tangannya,"Pak, kula nyuwun tulung nunut tekan pasar, dhukna aku nang pasar kutha negara kana, selek awan ora ana colt, selek awan, njut nek ora colt engko, anakku mangan apa?" rengek Ibu itu.(Pak, saya minta tolong, numpang hingga pasar, khawatirnya nanti tidak ada angkutan lagi, keburu siang, nanti anak-anakku makan apa?"

Tanpa banyak cakap Bapak tadi membiarkan Simbok Pasar tadi memasukkan barang-barangnya di mobil tadi. Setelah sampai pasar, dia dibilangin oleh beberapa orang yang hapal siapa sesungguhnya orang itu,"Tahu nggak Yu, siapa orang itu?". Simbok tadi hanya menjawab,"Aku nggak tahu, siapa dia, aku selek kesiangan, asal saja aku cegat dia di jalan........". Mereka berbisik,"Ngawur kowe ki, Panjenengane kuwi mau, Ngarsa Dalem Ingkang Kaping IX". Begitu mendengar itu, Simbok dari pasar tadi langsung pingsan.

Naik Sepeda bersama Bapak Sri Sultan HB X(Dari surat pembaca KR)

Jam-jam pulang sekolah biasanya banyak anak-anak sekolah di jalanan. Pada waktu itu ketika Bapak Sri Sultan HB X belajar di SMP tidak banyak ditemukan kendaraan selain sepeda. Biasanya di jalan sesama pengendara sepeda mengenal atau tidak saling menyapa. Kebetulan ada seorang warga Jogja waktu itu yang tidak sengaja pulang bersama-sama dengan seseorang yang tinggal di kompleks Kraton. Setelah mendekati Kraton anak SMP itu berpamitan,"Mari saya duluan" (Monggo kula rumiyin). "Loh rumahnya dimana?". Niku namung kidul riku (Ke situ hanya ke selatan)- yang dimaksud Kompleks Kraton. Hingga saat ini beliaunya masih terkenang dapat bersepeda bareng dengan Bapak Sri Sultan HB X dengan segala kesantunannya.

Friday 23 January 2009

Dakon

Gambar 1. dakon kayu (ditemukan di dusun budaya Brayut)

Dakon adalah sejenis permainan tradisional yang sangat membudaya di dalam masyarakat Jogja pada masa lalu dan sekarang sudah jarang ditemukan anak bermain dakon. Dakon yang sebenarnya merupakan permainan dengan papan kayu yang berlubang berhadap-hadapan, lubang kecil dan lubang besar (lihat di gambar 1). Lubang kecil berhadap-hadapan, jumlahnya 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, dan seterusnya, semakin banyak, semakin lama durasi permainannya, dan semakin rumit hitungannya. Lubang besar berfungsi sebagai lumbung yang hanya boleh diisi oleh yang memiliki. Dakon dimainkan oleh dua orang anak, dan biasanya dilakukan anak perempuan. Dua orang bermain berhadap-hadapan, dimainkan dalam keadaan duduk.

Kita misalkan jumlah lubang kecil ada 14, berarti masing-masing pemain harus mengisi 7 lubang kecil di depannya dengan biji sawo kecik yang jumlahnya sesuai kesepakatan, semakin banyak semakin lama permainan usai, misalnya masing-masing lubang kecil diisi sepuluh biji. Lubang besar sebelah kanan adalah lubang lumbung masing-masing pemainnya dan dilarang mengisi lubang lumbung orang lain kecuali kalau mau kalah. Sebelum bermain biasanya ping sut dulu, adu jari. Jari telunjuk nilainya manusia, kelingking nilainya semut, ibu jari nilainya gajah. Sembunyikan jarimu sebelum teracung ke depan. Jika jari pemain satu mengacungkan ke depan jari telunjuk, sedangkan pemain kedua mengacungkan ke depan jari kelingking, berarti manusia melawan semut, maka manusia yang menang, sehingga pemain satu dapat giliran duluan.

Pemain satu mengisi lubang-lubang kecil di depannya, lubang lumbungnya dan lubang-lubang di hadapan pemain dua, dengan biji sawo kecik, satu persatu. Jika biji terakhir jatuh di lumbungnya, maka permainan digantikan pemain ke dua, tetapi bila jatuh ke lubang kecil lainnya, permainan di lanjutkan, dia mengambil biji sawo kecik di lubang terakhir, dan diisikan memutar lagi satu persatu hingga biji terakhir. Setiap lubang kecil yang kejatuhan biji terakhir, pasti isinya akan terkuras dan terisikan ke lubang lain, dan itu terus menerus hingga seluruh lubang kecil tidak ada bijinya. Jika biji terakhir masuk ke lubang yang kosong di lajur miliknya, maka pemain satu dapat mengambil isi lubang yang berhadapan milik lawannya. Jangan biarkan mengisi biji ke lumbung lawan, jangan biarkan banyak biji yang jatuh ke lubang-lubang kecil lawan. Setelah semuanya habis, setiap pemain menghitung jumlah perolehan yang ada di lumbungnya. Kemudian diisikan lagi ke selajur lubang-lubang kecil di depannya. Kalau ternyata lajur lubangnya ada yang kurang dari 10 biji, itu berarti ngacang, semakin banyak lubang yang isinya kosong atau kurang dari 10, maka semakin banyak ngacangnya atau lubang "mbero" (lubang tidak terisi). Lubang kacangan ini tidak dapat diisi oleh lawan, kecuali kalau lawan ingin kalah main. Lubang mbero tidak boleh diisi oleh yang punya, karena bijinya akan diambil lawan, tetapi kalau lawan mengisi lubang mbero ini maka lubang mbero akan hidup dan dapat dimainkan. Demikianlah terus menerus.

Kalau tidak ada alat dakon dari kayu, maka alternatifnya dengan menggambar lubang di tanah, atau melubangi tanah. Kalau di lantai semen ya dengan menggambar lubang di sana dengan kapur. Bijinya dari batu-batu kerikil. Permainan dakon pada masa sekarang disubstitusi dengan peralatan dari plastik. Selamat menembus masa lalu dengan bermain dakon.

Wednesday 21 January 2009

Anekdot Cinta : Kisah Cinta yang Ilmiah

Ternyata cinta itu menjadi ilmiah apabila dilakukan para praktisi ilmu atau ilmuwan. Dalam cerita wayang, bagaimana Srikandi menjadi terkagum-kagum kepada Arjuna, guru memanahnya itu. Mula-mula Srikandi pura-pura tidak dapat memegang panah dan selalu salah tembak, sehingga tangannya dipegang Arjuna agar cara memegang panah itu yang benar agar anak panah tidak salah sasaran. Lama-lama sang guru yang tidak tahan dengan Srikandi.

Pernah dengar kan, seorang Antropolog dari USA yang berani menembus belantara dan membaur dengan warga asli Papua. Dia tinggal di daerah terpencil untuk meneliti budaya suku bangsa asli di Papua. Di sana kemudian dia mau kawin dengan orang Papua. Dia menjadi ahli antropologi sekaligus menjadi praktisinya. Mungkin dia belajar bagaimana mereka apabila mencintai seseorang atau bagaimana. Setelah research selesai dengan damainya Antropolog tadi meninggalkan Papua.

Dengar-dengar, kalau tidak salah Ibu Barack Obama juga seorang Antropolog, mula-mula dia ingin mempelajari budaya Kenya, Afrika. Demi suksesnya researchnya, dia kawin dengan orang Kenya, dan lahirlah dirinya. Kemudian ketika mau meneliti budaya Indonesia, Ibu tadi menikah dengan orang Indonesia, mungkin saja.

Saya memiliki teman yang waktu itu belajar di Universitas Negeri Jakarta Jurusan Psikologi, mengambil spesialisasi Penanganan Anak Tuna Grahita. Waktu itu dia melihat temannya yang kayaknya memiliki masalah tentang kejiwaan. Oleh karenanya dia berusaha melakukan terapi terhadap temannya, sambil jalan bersama-sama, dan sering berkunjung ke rumahnya. Mereka berhubungan layaknya berpacaran.

Lalu bagaimana ketika para mahasiswa melakukan KKN. Dengan KKN, mahasiswa-mahasiswi tahu kehidupan di pedesaan. Biasanya di desa jarang ada kamar mandi maka kalau mandi di sungai. Konon ada cerita ke cerita, waktu itu ada mahasiswi mandi di sungai, tanpa sengaja ada dosen pembimbing lewat, apa yang terjadi lain bulan kemudian? Dapat dibayangkan..............................

Wednesday 14 January 2009

Inem(*) tidak selalu Pelayan Seksi

Dulu Inem selalu digambarkan sebagai pembantu rumah tangga yang punya buah dada besar yang belahannya kelihatan panjang, pantatnya padat berisi, pahanya mulus, selalu digila-gilain tuan muda ataupun tuan besarnya, selalu dicemburui Nyonya besarnya. Oleh karenanya ada film dan sinetron,"Inem Pelayan Seksi"

Kadang-kadang sebuah rumah tangga membutuhkan bantuan tenaga untuk urusan rumah tangga, karena Nyonya adalah wanita karier ataupun wanita yang tidak mau kelihatan jelek bila bekerja di sumur dan di dapur atau tuan besar yang tidak mau melihat isterinya kelihatan jelek. Sumur dan dapur hanya pantas dikerjakan oleh perempuan dari udik/desa, sedangkan perempuan kota tidak pantas melakukannya. Oleh karenanya banyak orang-orang kota menembus gunung-gunung menuju pedesaan untuk mencari seorang anak perempuan dari desa yang mau bekerja membantu mengurusi rumahnya di kota.

Pada suatu waktu anak perempuan tadi mulai mengenal lingkungan, melihat gadis-gadis kota dan nyonyanya yang selalu berdandan, maka mereka ikut-ikutan berdandan, jadilah dia bukan Inem Udik, bukan Tulkiyem, jadilah Inem pelayan Seksi, sudah mengenal bedak, sudah mengenal rok mini, sudah mengenal 'you can see', kalau pulang ke desa tidak tahu bahasa ibu, tahunya bahasa kota. Orang-orang di desa terpana dan ikut-ikutan ke kota. Dari tahun ke tahun Inem semakin seksi dan jumlah Inem selalu meningkat dari tahun ke tahun. Kadang-kadang Inem lebih bergaya dari Nyonyanya, kadang-kadang menjadi selingkuhan Tuan besarnya.

Akan tetapi, sayang tidak semua Inem bernasib baik, di sana mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari Tuan dan Nyonyanya dengan dalih kurang rajin, sehingga tangannya dibakar pakai rokok, mukanya dipukul, rambutnya di jambak, badannya diludahi, jadilah Inem bukan Pelayan Seksi. Banyak sekali kejadian Inem-inem yang disiksa oleh Tuan dan Nyonyanya.

Bahkan apa yang terjadi ketika banyak TKW dari Indonesia yang bekerja di negeri orang. Kalau yang bernasib baik, akan membawa pulang anak peranakan Melayu dan dolaran atau mata uang asing lain. Yang bernasib buruk, sudah dipalak oleh petugas, di sana dihajar oleh Tuan dan Nyonya, ada yang harus bunuh diri karena tidak kuat dengan tekanan mereka, ada yang dihakimi tanpa pembelaan dari siapapun.

*) Istilah bagi wanita yang bekerja di lapangan rumah tangga/domestik

Tuesday 13 January 2009

Andai Kita Tahu (Banyak Orang Gila di Sepanjang Jalan)

Di jalan manapun pasti kita akan melihat keganjilan. Misalnya di perempatan ada seorang berpakaian kumuh, kotor, kulit tidak terawat, sedang membunyikan peluit. Semua pemakai jalan patuh padanya, ternyata setelah lewat lebih dekat, orang itu tenyata gila.

Waktu itu di sebuah pasar tradisional, ada orang cantik langsung melepas seluruh pakaiannya, entah kenapa, ternyata dia gila. Orang gila dengan telanjang ini kita jumpai di jalan-jalan. Kalau ada yang peduli, pasti langsung melemparkan surban untuk menutupi aurat orang tadi. Pernah juga melihat celana seorang lelaki gila yang resletingnya dibiarkan terbuka. Anak-anak sekolah, terutama yang cewek berlarian ketakutan.

Ketika saya SD ada orang gila namanya Sumilah dan Klowoh. Klowoh selalu membawa sapu ke mana-mana, suka membersihkan pasar, suka membersihkan kuburan, kalau berjalan selalu mengomel. Aku pernah ditinggal lari oleh kakak-kakak kelasku gara-gara ada dia, sehingga aku jatuh di kebun dan sawah, sepatuku ketinggalan, aku khawatir pasti sepatuku yang baru itu dan aku sukai itu akan dia ambil, aku menangis dan berteriak. Setelah Klowoh itu menjauh, ternyata sepatuku masih ada di sana. Lain lagi dengan Sumilah, dia selalu mengendong kain-kain banyak sekali, sambil ndremimil mulutnya dan senyum-senyum.

Ada juga seorang gadis yang selalu menunggu perempatan gang setiap habis maghrib, ceritanya sedang menanti kekasih. Ada juga gadis yang dipasung keluarganya karena suka mengamuk, konon karena ditinggal kawin kekasihnya.

Kebanyakan dari mereka berbicara sendiri-sendiri, tapi ada juga yang hanya diam melamun, tidur di pinggir jalan, merangkai khayal. Seolah-olah mereka sedang ada yang mengajak bicara, entah jin atau syetan, akhirnya menjadi kebiasaan. Jadilah gila. Gila dapat disebabkan karena disantet oleh orang lain dengan menghadirkan jin/syetan pengganggu ke korban santet. Ini obatnya dengan banyak berdzikir. Ini biasanya dilakukan oleh orang yang tertolak cintanya atau memang musuh dalam selimut. Kegilaan dapat juga dikarenakan kehilangan sesuatu hal, pernah ada yang kehilangan motor bagusnya, kemudian menjadi selalu bingung, takut dimarahi orangtuanya karena hasil jualan tanah, akhirnya ortunya harus menjual tanah lagi untuk membeli motor baru. Kegilaan ada juga yang diputus pacarnya, ditolak cintanya, atau bagaimana, dan ada juga yang berhubungan dengan perekonomian dan pekerjaan. Menghadapi orangtua yang pemarah dapat juga menyebabkan gila. Misalnya orangtua sudah pingin anaknya menikah, tetapi tidak juga menikah, orangtuanya meng-push terus, yang nggak kuat akan pergi melarikan diri atau gila terpasung di rumah. Atau anaknya memilih jodoh yang tidak sesuai harapan orang tua, maka yang gila dapat orangtuanya atau anaknya, tergantung imannya kuat yang mana.

Proses menjadi gila : Berawal dari tekanan- tidak punya teman/sahabat-bicara dengan sesuatu yang kasat mata- lama-lama dianggap gila- gila beneran.

Obat : Belajar menjadi orang kuat, rajin meditasi, rajin berdzikir, suka banyak teman. Ungkapkan keluh kesah dengan siapapun melalui apapun.

Monday 12 January 2009

Legenda Roro Jonggrang

Saya mendengar cerita ini dari nenek saya dan seorang guide di Candi Ratu Boko. Cerita itu tidak dapat dipercaya begitu saja atau disalahmaknakan. Mungkin dulu ada pertentangan antar raja dari dinasti yang sama ataupun berbeda, perang antar saudara. Legenda itu penuh dengan simbol-simbol dan hanya orang tertentu yang tahu. Pada saat itu kira-kira abad 9 M hiduplah seorang Raja bernama Ratu Boko yang tinggal di Komplek Candi Boko. Raja tersebut terkenal kanibal dan ekspansionis. Dia suka makan manusia. Ratu Boko memiliki puteri yang cantik jelita yang bernama Loro Jonggrang.
Menyaksikan kesewenang-wenangan Ratu Boko, membangkitkan seorang pemuda bernama Bandung Bondowoso. Ketika melihat Roro Jonggrang, dia terpesona oleh keelokan Roro Jonggrang yang tidak seperti gadis kebanyakan. Bandung Bondowoso memberanikan diri untuk melamar gadis itu, tetapi gadis itu mengajukan syarat kalau Bandung Bondowoso dapat membangunkan 1000 patung untuknya dalam waktu semalam.
Mana mungkin, dalam waktu semalam memahat 1000 patung, demi cintanya pada Jonggrang, dia bersedia memenuhi persyaratan itu. Segera saja Bandung Bondowoso memikirkan caranya, dan bermeditasi, hingga datanglah teman-temannya dari bangsa jin. Mereka bersedia membantu untuk mewujudkan mimpinya itu. Dalam tempo semalam mereka sudah berhasil membuat 999 patung, itu artinya Bandung Bondowoso akan diterima menjadi jodohnya Roro Jonggrang.
Roro Jonggrang tidak dapat menerima kenyataan itu, kemudian dia meminta rakyatnya untuk membunyikan lesung dan membangunkan ayam-ayam jantan agar berkokok lebih awal. Benarlah lesung-lesung itu telah membangunkan seluruh ayam jantan di kota itu. Mendengar kegaduhan kota, para jin yang membantu Bandung Bondowoso lari pontang panting meninggalkan pekerjaan membuatkan 1000 patung yang tinggal satu, mendingan kamu sekalian kujadikan patung, agar tidak bertingkah, agar dapat kulihat kamu setiap saat". Loro Jonggrang menjadi 1 dari 1000 patung itu. Loro Jonggrang senang bukan kepalang, pekerjaan Bandung Bondowoso kacau balau. Bandung Bondowoso marah-marah,"Patung sudah 999, tinggal satu, kamu yang harus menggenapi, agar aku dapat selalu memandangi wajahmu...". Loro Jonggrang tidak dapat lari lagi ketika dia dikutuk menjadi patung yang sepanjang zaman tinggal di sebuah candi komplek Prambanan. Jadilah kawasan itu menjadi komplek Candi Sewu.

Sunday 11 January 2009

Israel, Pelanggar Hak Asasi Manusia Terbesar

Awalnya saya tidak ingin menambah tulisan tentang Israel, tetapi ketika saya melihat bayi yang kepalanya berdarah, diakibatkan lemparan bahan peledak yang sangat mematikan, dan puluhan mayat membujur, kepulan asap yang mengganggu pandangan langit biru di Tanah Bulan Sabit itu, pelanggaran atas hak asasi manusia yang terbesar dalam sejarah, saya ingin berkomentar, saya takut berdosa kalau berdiam saja. Tidak ada julukan yang pantas untuk Israel selain :
"Sekanibal-kanibalnya seorang kanibal yang terbahak-bahak melihat mangsanya menggelepar kesakitan"
"Pelanggar HAM terbesar"
"Harimau berhati Lintah"
"Penumpang yang tidak tahu diri"
Permasalahan agama sudah melewati batasnya, ranahnya sudah pada pelanggaran hak asasi manusia. Kalau USA sungguh-sungguh menjadi polisi dunia, konsisten dengan komitmennya, sudah pasti akan melakukan tindakan cepat bagi Israel, kalau USA mau adil, tidak semestinya tidak berpihak pada siapapun, jelas-jelas Israel melanggar hak-hak penduduk pribumi. Israel sebagai pendatang tidak tahu diri. Please, Mr Obama, do something, I think you have East Soul, open your heart, open your mind, for standing human rights.
Israel sudah menjadi pelanggan pelanggaran dosa dalam sejarah di Timur Tengah. Pada awalnya mereka adalah bangsa yang tertindas, awalnya dia adalah maskulin yang lemah. Kemudian ditolong oleh Nabi Musa untuk melawan penjajahan Fir'aun di Mesir. Bagaimana mereka menjadi pemberani karena Nabi Musa. Mereka pun diizinkan melihat kekuasaan Tuhan ketika tongkat Nabi Musa membelah Laut Merah. Mereka lihat gulungan ombak yang berubah menjadi jembatan. Kemudian mereka melihat Fir'aun tenggelam dan jenazahnya diabadikan sampai sekarang.
Setelah sampai di pengasingan, mereka masih tidak bersyukur, padahal sudah diselamatkan dari penjajahan Fir'aun, masih saja tidak percaya kepada Tuhan, bagi mereka Tuhan Nabi Musa bukan Tuhannya, kepada nabi saja ingin berburu, apalagi kepada Palestina. Bangsa Palestina, penduduk asli tidak dianggap, malah mau diusir dari negerinya, karena dianggap mengganggu. Padahal Tuhan berpesan kepada mereka,"Hei, kalau datang ke suatu tempat, menunduklah, ucapkanlah salam, bawalah keselamatan..............". Akan tetapi mereka justru memikirkan nafsu saja. Baru ditinggal pergi Nabi Musa beberapa waktu saja sudah berkhianat. Demikianlah Israel yang tercatat dalam sejarah.
Nasi sudah menjadi bubur, satu negeri ditempati dua bangsa yang bertolak belakang, bagai minyak dan air, satu ingin mendominasi. Kalau saja ada penengah yang mampu membagi negeri itu menjadi dua bagian yang sama dan adil, dengan jaminan penegakan hak-hak masing-masing, dan pelucutan semua jenis senjata yang ada di sana, baik dari Israel maupun Palestina, mungkin dunia kan menjadi indah.............................Embuhlah.

Friday 9 January 2009

Menjadi Pemimpin yang Diingat Sepanjang Zaman

Setiap kaum memiliki pemimpin. Tidak setiap pemimpin dapat melakukan hal-hal yang dapat dengan indah diceritakan di lingkungan teman maupun lawan. Mungkin saja pemimpin tipe ini akan dapat menebar pesona satu bulan pertama memimpin, dan sulit dilupakan rakyatnya sepanjang masa. Dengan kondisi di mana tidak semua orang suka dengan orang baik, mungkin perjuangan untuk menjadi pemimpin yang selalu diingat sepanjang zaman akan susah payah. Akan tetapi, dunia membutuhkan pemimpin yang memiliki delapan unsur alam semesta dalam dirinya. Delapan watak unsur alam semesta ini dikenal dengan "HASTABRATA".

Hastabrata diajarkan oleh Sri Ramawijaya, pertama kepada Bharata di kala menyerahkan terumpahnya sebagai lambang kekuasaannya. Kedua kepada Gunawan Wibisono ketika dinobatkan menjadi Raja Alengka. Ketiga, kepada Arjuna dalam lakon Makutharama. Hastabrata tersebut yakni sebagai berikut :

1. Ambeging lintang - Watak Bintang
Bertakwa dan dapat menjadi pedoman bagi para bawahan dan rakyat, bercita-cita setinggi langit tanpa lupa daratan.

2. Ambeging Surya - Watak Matahari
Berperangai suka memberi penerangan dengan sabar dan telaten, dapat membangkitkan semangat dan daya pada semua, berlaku akrab dan hangat tanpa pamrih tak semestinya.

3. Ambeging rembulan - Watak Bulan
Berperangai terang dan menyenangkan, bersikap tegas dan tenang, penuh pengertian dan dapat mengenyahkan kegelapan yang menghantui.

4. Ambeging angin- Watak Angin

Mau merambah segala segi kehidupan bawahan dan rakyat dengan segenap empati dan tanpa perlu diketahui, guna menghadapi dan menjawabi tantangan yang silih berganti.

5. Ambeging mendhung - Watak awan
Berwibawa dan dapat membangkitkan sikap ajrih asih, menaungi dan mengutamakan kesejahteraan semua.

6. Ambeging Agni - Watak Api
Pemberantas kejahatan dan kebatilan, menjalankan hukum secara benar dan adil tanpa pandang bulu

7. Ambeging banyu - Watak samudera
Tenang dan bersahaja, berpandangan luas dan dalam, sanggup menampung persoalan apa saja serta tanggap, pengampun dan pendamai

8. Ambeging bumi - Watak bumi
Perekayasa kecukupan dan perkembangan bagi semua, pembagi anugerah kepada pahlawan negara dan bangsa.

Lihat di R.Ng. Yasadipura (1729-1802), R. Ng. Ranggawarsita (1802-1873), Integral No 2 1992/1993; Ir. Sri Mulyoono, Wayang dan karakter manusia, Gunung Agung, Jakarta,

Bersumberkan dari Naskah Spiritual tradisi ditemukan Nasehat Dewi Kilisuci (Pandita rara di Sela, Gua Mangleng, Kapucangan) kepada adiknya, Prabu Lembu Amiluhur dari Kerajaan Jenggala berupa tujuh sikap-tindak pemimpin :
1. Lenging arsa wus gumelung
Berkehendak dan bertekat bulat

2. Mulat sarira rasa tunggal
Sadra akan satunya lahir batin

3. Berbudi bawa leksana
Berpandangan luas dan mengamalkannya

4. Satria pandhita amurwakala mulih mula-mulanira
Kstaria pandita memulai zaman baru seturut maksud penciptaan.

5. Eling sangkan paraning dumadi
Ingat asal mula dan tujuan kehidupan

6. Mangastuti hamemayu hayuningrat
Berhasrat memrlihara dan memantas alam

7. Hangesti pribadi urip woring gaib
Menyungguhi hidup seturut kehendak Hyang Maha Tinggi

Monday 5 January 2009

Judul-judul Sinetron dan Film Indonesia

Judul untuk apapun, judul acara, judul film, judul sinetron, judul tulisan, judul lagu, judul/nama band sangat mempengaruhi daya tarik bagi pemirsa atau penikmatnya. Ada program yang judulnya tidak begitu indah, tetapi setelah dinikmati, menjadi suatu hiburan yang melegenda, ada program yang judulnya bagus, tetapi setelah dinikmati menimbulkan penyesalan.

Sinetron/Film Indonesia mengalami kemajuan pesat saat ini. Sejak berkembangpesatnya industri pertelevisian, ph Indonesia sangat produktif membuat sinetron/film. Sinetron tersebut bagaikan film televisi. Banyak insan yang diuntungkan oleh industri ini.

Bicara tentang sinetron dan film dari segi judulnya, saya merasa mereka didominasi judul yang berupa nama orang, sebut saja Mona Lisa (Indosiar), Intan (RCTI), Candy (RCTI), Alisa (RCTI), Ronaldowati (TPI kayaknya), Lia, Khanza, Jihan, Upik Abu dan Laura, Larasati, Rafika, Aqso dan Madina, dan mungkin masih ada beberapa. Dan sebagian besar judul itu menggunakan nama perempuan, nama yang sangat indah untuk dieksplorasi dalam karya seni.

Di samping itu, ada sejumlah film impor, yang juga menggunakan judul nama orang/binatang, seperti Doraemon, Naruto, Conan.

Jarang sekali ditemukan judul yang bukan nama orang, "Mendadak dangdut", "Otomatis Romantis", "Catatan Akhir Sekolah", "Perempuan Kedua","Ayat-Ayat Cinta","Kafir","Kiamat Kian Dekat","Doaku harapanku","Cerita SMA". Judul yang bukan nama gadis didominasi sinetron/film yang bernuansa agama.

Di sini ada harapan agar para produsen film dapat memberikan judul atas karyanya yang dapat diingat atau melegenda dalam pergulatan zaman.

Sunday 4 January 2009

Kelucuan-kelucuan Film Klasik / Sejarah

Banyak sekali film-film yang bersetting masa lalu (klasik). Contohnya : Titanic, Robynhood, Dragon heart, Isaura, Xena, Hercules, Samson dan lain-lainnya. Kalau di Indonesia seperti Jaka Tingkir, Si Buta dari Gua Hantu, Wiro Sableng, Tutur Tinular, Saur Sepuh. Ada juga dari Asia : Oshin, Orin, Dae Jang Geum, White Snake Legend.

Apa sih lucunya? Apa karena film-film itu membuat kita tertawa. Oh, bukan, karena ada beberapa keanehan yang membuat kita tertawa, ketidaksesuaian-ketidaksesuaian dengan keadaan zamannya.

Menurut pengamat sejarah, Film Dae Jang Geum yang sangat sukses dalam mempromosikan budaya dan pariwisata Korea, sukses besar, itu fantastis, tetapi kalau diamati ternyata ada ketidak sesuaian, misalnya tahun kejadian, karena selisih tahun ini menentukan siapa raja yang berkuasa saat itu. Kemudian kenapa di zaman itu sudah ada sepatu berhak tinggi.

Lebih lucu lagi film pahlawan, ketika Pangeran Diponegoro berperang, mencabut kerisnya, ternyata ketika kain lengannya turun, kelihatan memakai jam.

Dalam film Titanic, memang telah menunjukkan kecocokan dengan zaman klasik masyarakat barat, tetapi mungkin pengamatan saya belum jeli, apakah design kapal itu sesuai dengan zamannya, apakah pakaiannya juga sama dengan orang-orang di sana, saya belum dapat melihat.

Ada beberapa film yang menceritakan keadaan zaman dulu, diproduksi di Indonesia tetapi costumnya sudah modern. Kadang-kadang pemain yang satunya berpakaian pada zaman dulu, cuman warnanya motif sekarang, tetapi pemain yang lain memakai baju model sekarang. Bukankah perang ilmu kesaktian itu dominan film klasik ya, tetapi dalam film-film itu bercostum pakaian model modern. Mereka memakai kemeja-t-shirt, jeans, berkelahi memakai aji-ajian.

Alat transportnya, pada zaman dulu memakai kereta, kuda, tandu, tetapi dalam fim-film yang sebut di atas justru memakai mobil, pesawat.

Ceritanya menceritakan tentang Adipati, Raja, Ratu, Pangeran, Putri Kraton, Tumenggung, Demang, tetapi costumnya modern, mendingan kalau mau disadur ke cerita modern ya sekalian saja. Istananya saja bukan kraton, tetapi rumah mewah model Spanyol. Rancunya selain ada kendaraan modern, juga masih ada rajawali raksasa. Sudah itu properties berupa binatang-binatang itu kelihatan hanya animasi, jadi tidak ada sentuhan batin dengan pemain manusianya. kalaupun betul-betul burung-burungan, tetapi kurang hidup, terbangnya seperti dipaksakan.

Jadinya kelucuan film klasik itu terletak pada ketidaksesuaian performance film itu pada kondisi zaman pada waktu kejadian itu, dan kekurangtotalan penceritaan. Kalau memang mau membuat film klasik ya harus total, disesuaikan dengan zamannya, dan memang banyak kelemahan. Untuk mendapatkan properties film klasik akan mengalami banyak hambatan, dan menambah dana.

(Maksud saya bukan untuk menjelekkan film Indinesia, tetapi agar Film Indonesia menjadi lebih baik)

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan