Saturday 5 December 2009

Tanda-Tanda Zaman

Orang Barat yang sangat rasional pun mampu membayangkan dunia yang sangat mengerikan tentang akhir zaman, walaupun entah kapan itu terjadi, tetapi mereka percaya akan datangnya hari itu, pokoknya mengerikan, kehancuran, pokoknya ngeri kalau melihat, lebih besar dari gempa. Kiamat Fisik itu telah dibayangkan orang Barat. Kalau kiamat non fisik bagaimana ya, seperti yang diramalkan oleh pujangga besar, tentang dunia serba gila, tanda-tanda sudah jelas ................................................................................

Masyarakat yang dulu suka dengan kegotongroyongan, kesederhanaan, menajdi suka dipameri. Mereka tidak peduli bagaimana caranya tetapi sangat suka dipameri, coba lihat, bawalah mobil besar di kampung, walaupun hasil suapan atau apa, pasti lebih berharga. Orang lebih suka dipameri, daripada ketulusan. Kerjakeras sudah kalah dengan korupsi, hasil suap.

Banyak tokoh ingin memiliki istri lebih dari satu dan yang masih muda. Sudah banyak orang besar di dunia atas sana, sudah memiliki istri, mencari istri yang seusia anak atau cucunya. Minta izin poligami kalau boleh, kalau nggak boleh ya dicerai. Janji pernikahan hanyalah sumpah serapah retorika.

Banyak orang lebih suka banyak bicara daripada berbuat, berapa banyak retorika tentang penanggulangan kemiskinan, peningkatan kemakmuran, perlindungan hak-hak perempuan, ternyata hanya bahasa politis. rakyat pun juga suka dengan bahasa retorika, bahasa retorika berkembang di mana saja.

Orang-orang yang suci suka melihat aurat perempuan, suka melihat perempuan cantik. Kalau ada orang cantik, didekati, dasarnya kulitnya putih, tinggi besar, rambut panjang, hidung mancung. Orang-orang banyak kecewa dengan panutannya yang selama ini membimbing rohaninya karena kejadian fatal.

Anak-anak usia di bawah remaja mulai mengenal cinta dan seksual, coba hitung saja berapa anak yang sudah mengenal hal-hal demikian.

Ibu-ibu lebih suka ngerumpi dan nonton tv daripada memasak buat keluarganya, lebih suka menghambur-hamburkan uang suaminya daripada bekerja.

Kitab-kitab suci, apapun untuk koleksi saja, jarang dibaca, apalagi diamalkan.

Permainan dunia telah diramaikan dengan TAHTA, PEREMPUAN dan HARTA, yang lain no way........................................................

Lihat saja banyak kasus yang terjadi diawali karena perempuan, hasrat ingin memanjakan perempuan dengan mengejar tahta dan harta, bagaimanapun caranya.

No comments:

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan