Tuesday 5 August 2008

STOP MINDSET MATERIALISTIS!!!!!!!!!

Tidak ada larangan bagi setiap orang untuk mencari harta. Akan tetapi ketika pola hidup materialistik itu menjadi situasi yang tercipta di dalam masyarakat maka yang terjadi adalah suatu keresahan. Kasus Ryan tentu masih terngiang-ngiang di kepala banyak orang. Ryan, seorang diri sampai hati mencabut nyawa sesamanya. Menurut beberapa Ahli Psikologi senior menyatakan kalau Ryan seorang psikopat. Mungkinkah dia seorang psizofrenia? Gara-gara penderitaan batinnya dia menjadi kriminalist. Tak seorangpun tahu apa yang telah dia kerjakan. Ada motif merampas harta benda dari korban dalam kasus tersebut.

Melihat motif perampasan harta tersebut dapat terduga bahwa Ryan memiliki dendam diri terhadap harta kekayaan. Imaginasi atas kasus Ryan. Diceritakan bahwa Ryan dulunya anak yang tidak punya, dianggap kurang dalam kekayaannya. Dia dulunya anak yang cerdas dan baik, rajin mengaji. Bagaimana mungkin dia membunuh? Saat SMP dia gila. Kemudian temperamen dia menjadi semakin kasar. Bahkan berani mengacung-acungkan pisau kepada Ibunya.

Entah titik simpulnya di mana, di keluarga, atau lingkungan pergaulannya. Semua akan terlihat nyata ada perubahan karakter masyarakat saat ini, ada suatu hukum alam,"Siapa yang kuat dia yang berkuasa", kuat apanya ? Tentu saja bisa kuat fisiknya, kuat ekonominya, kuat pengaruhnya. Yang jelas akhir-akhir ini ada suatu hukum yang berlaku di dalam masyarakat."Barang siapa yang memiliki mobil mewah, maka dia telah menjadi orang, orang sukses, barangsiapa yang tidak memiliki kemewahan, berarti dia dianggap tidak sukses...". Pengaruh liberalisme telah melibas sendi-sendi kekeluargaan, kesetiakawanan, kepedulian, ketulusan, ke-gemeinschaf-an. Ekonomi kapitalis telah berpengaruh besar dalam hukum pergaulan. Bagi yang berhasil menyuguhkan kemewahan, dialah yang pantas disembah dan dihormati. Kesederhanaan identik dengan kemiskinan. Oleh karenanya dilarang sederhana agar tidak dikatakan miskin. Kalau ada pemuda miskin pasti yang terdengar adalah "Kamu itu apa?". Bahkan harta mengalahkan legitimasi pendidikan.

Ryan tidak mau dikatakan miskin. Oleh karenanya kalau pulang ke kampung berusaha menunjukkan kalau dirinya kaya, sudah menjadi orang kota agar dipuja banyak orang. Mungkinkah seseorang menjadi kaya hanya duduk. Pekerjaan menjadi sesuatu yang mahal. Banyak kasus KKN dalam penerimaan karyawan di lapangan pekerjaan. Itulah yang membawa frustasi bagi siapapun. Sementara itu hukum di masayarakat mewajibkan seorang untuk dikatakan sukses harus kaya. Mindset-nya zaman sekarang memang begitu. Kesuksesan identik dengan kemewahan. Ryan tidak mau dikatakan belum jadi orang. Ryan tidak mau dilecehkan. Ryan tidak mau dikatakan tidak gaul. Ryan tidak mau ditinggalkan pacarnya. Tidak ada jalan yang paling cepat kecuali merampas harta orang lain. Ada peluang ada jalan. Setelah sekian waktu Ryan menikmatinya, sepandai-pandainya menutupi bangkai akhirnya tercium juga. Kini terungkap sudah.

No comments:

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan