Sunday 2 November 2008

Kelucuan-kelucuan Seputar Pergaulan Antar Bangsa dan Suku Bangsa

Ketika itu beberapa anak sedang bermain, di situ ada anak Jawa Tengah dan Jawa Sunda. Mereka bermain gundu (kelereng) di tengah lapang. Kalian tahu belum kalau dalam bahasa Sunda itu cokot berarti ambil, tetapi kalau dalam bahasa Jawa cokot berarti gigit. Kalau dalam bahasa Sunda atos itu sudah, maka dalam bahasa Jawa atos itu berarti keras. Pada hari itu anak Jawa baru kena-lah. Waktu bermain kelereng itu, kelerengnya terlempar jauh. Makanya anak Sunda itu berteriak padanya,"Hayu Cokot, ..............................", mungkin maksudnya ayo ambil. Kemudian anak Jawa tadi segera berlari mengambil kelereng dengan giginya karena oleh anak Sunda tadi diminta untuk "cokot", padahal maksudnya kan ambil, tapi dalam bahasa Jawa kan cokot berarti "gigit". Dikiranya dia disuruh menggigit kelereng itu. Kemudian si anak Sunda bertanya,"Atos?", maksudnya "Sudah?". Tentu saja si anak Jawa tadi menjawab,"Iya, atos!!!", karena kalau kelereng itu kalau digigit memang keras (atos). Kemudian anak Sunda tadi bertanya,"Kenapa kamu mengambil gundu dengan cara digigit, aku khan nggak menyuruh kamu menggigit, tapi mengambil..............". Anak Jawa menjawab,"Loh tadi khan kamu bilang cokot, di tempatku kalau cokot itu berarti gigit.............., dan memang atos, keras kelereng itu." Semuanya tertawa cekikikan setelah sadar kalau mereka salah persepsi dalam bahasa. Makanya jangan pernah mengikuti bahasa orang lain kalau tidak mengerti artinya.

Di sebuah kuliah di Amerika sana, seorang Indonesia mendapat malu, ketika dia disuruh men-copy sebuah makalah,"Copy please!". Coba bisa salah paham bukan, jadi "Coffee, Please"

Waktu itu beberapa orang asing dari berbagai bangsa sedang berkumpul dan mengobrol. Kemudian seorang Rusia menawarkan sebuah lelucon Rusia,"Aku mau cerita, ini sebuah lelucon Rusia." Semua teman-teman diam menunggu dia bercerita. Lama sekali ditunggu dia tidak bercerita. Ternyata yang dia maksud dengan lelucon Rusia ya seperti itu. Yang lain berkata,"Oh, sama sekali tidak lucu".

Seorang Perancis dan Amerika sedang makan malam dengan beberapa orang Indonesia. Keduanya sok pintar bahasa Indonesia. Kemudian mereka pesan,"Kecup dan ciumi". Siapa tidak khawatir dengan bahasa ini. Semuanya pada melongo dan senyum-senyum. Ketika ditunjukkan maksudnya, ternyata minta kecap dan cumi-cumi.

Banyak orang Australia sedang berfoto-foto dengan beberapa warga Indonesia. Mereka berpose macam-macam. Ada seorang pemuda Indonesia yang sok ganteng, bergaya ke sana ke mari, terus seorang bule nyeletuk,"Seperti binatang film". Maksudnya apa???????. Ternyata maksudnya star. Dan lama sekali pakai bahasa Indonesia, ketika berbahasa Inggris tata bahasanya terbalik dengan bahasa Indonesia.

No comments:

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan