Sunday 19 July 2009

Konco Wingking (Back Partner)

Seorang Ibu menyatakan bahwa dirinya bangga untuk menjadi konco wingking bagi suaminya. Dia mencerca orang-orang yang menolak diri menjadi konco wingking seorang suami. Sebelum tahu jawabannya kenapa Ibu ini bangga menjadi konco wingking suaminya...........akan saya laporkan hasil pengamatan saya atas beberapa rumah tangga.

Para pembaca multipy sudah pernah mendengar kasus-kasus suami-suami yang mencari WIL untuk menjadi teman curhatnya, karena isterinya dianggap tidak dapat menjadi teman curhatnya. Katanya tiap hari hanya menemui daster bolong, kotor, padahal situasi itu telah mereka kondisikan sendiri.

Teman-teman pasti berpikir yang dimaksud konco wongking dan konotasi masyarakat juga berpikir kalau yang dimaksud konco wingking adalah perempuan yang hanya di dapur, di kasur,di sumur. Pagi-pagi harus mencuci baju-baju anak-anak dan suami, setelah malamnya mengobati suaminya yang baru sakit Mag, kemudian memasak yang enak-enak, setelah anak-anak berangkat sekolah dan suaminya ke kantor, dia terus berada di belakang layar, tidak hanya itu tetapi di dapur, di sumur, dan di kasur.

Oke, dapat dipahami seorang perempuan mencucikan baju lelaki sebagai tanda cinta
Oke, seorang perempuan melahirkan anak bersakit-sakitan sebagai tanda cinta
Oke, seorang perempuan memasak yang enak-enak sebagai tanda cinta cinta
Oke, seorang perempuan memijit dan mengerok punggung suami sebagai tanda cinta
Oke, seorang perempuan mau semalaman bersama suami sebagai tanda cinta

Lalu, keseimbangan tanda cinta perempuan apa? Cukupkah hanya menjadi orang yang selalu di belakang, cuci kakus, cuci baju, cuci baju dst ?
Tentu saja seorang laki-laki perlu mengimbangi :
"Mari kita cuci bersama-sama"
"Mari kita asuh anak-anak bersama-sama berbagi waktu"
"Yuk kita masak bersama-sama"

Ternyata konco wingking yang dimaksudkan oleh Ibu tadi bukanlah 3 M (mencuci, memasak, mengasur. Misalnya seorang suami apabila di kantor baru suntuk, ada masalah, atau kebetulan suami isteri sama-sama bekerja, maka masalah itu dibicarakan bersama-sama di rumah, di belakang / wingking ruang publik. Dunia pekerjaan adalah lingkungan publik. Ketika ada masalah maka keduanya akan berdiskusi empat mata di rumah, saling mencarikan solusi masing-masing, bukannya kalau curhat sama orang lain, tetapi giliran bajunya kotor dilemparkan ke muka isteri, isterinya hanya dapat apeknya saja.

Konco wingking : partner dalam segala hal.................

No comments:

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan