Monday 1 December 2008

Bukan Salam Sekedarnya

Di mana-mana orang pasti akan mengucap salam, Assalamu 'alaikum, Semoga Selamat, selamat jalan (selamat di jalan), selamat pagi (selamat pada pagi hari), selamat malam (selamat pada malam hari) dan sebagainya. Mudah sekali diucapkan. Salam sebagai ucapan yang sangat mudah terlontar dari bibir. Lalu di mana letak hati ketika mengucap salam itu, selamat jalan hati-hati, agar selamat di jalan gunakan hati. Selamat untuk siapa? Selamat bagi diri sendiri, orang lain, bahkan makhluk lain.

Marah sekali ketika saya mendengar cerita seorang Ibu yang jari kakinya putus gara-gara ditabrak anak sekolah. Mungkin ketika mengucapkan selamat pagi tidak dengan hati. Dia tidak melihat ada orangtua mau menyeberang jalan, asal nerobos, padahal sudah tahu ada belokan.

Ketika itu di traffic light, ada pasangan suami istri naik sepeda motor, karena tanki bensin tergesa-gesa maka truk itu menyenggol motor dan Ibu yang duduk miring tadi jatuh di aspal, nggak dapat bangun.

Ucapan salam harus dengan hati...............

Assalamu 'alaikum, bahwa seorang manusia harus menjadi penyelamat diri dan orang lain. Assalamu 'alaikum, selamatkan tanganmu, kakimu, lidahmu untuk mencelakai orang lain. Mungkin itu yang harus kita ingat.

Bagaimana ya caranya assalamu 'alaikum menebar bukan melalui lidah, tapi langsung action. Mungkin ketika naik motor harus :

- Perindah suara motor kita, indah bukan keras, mungkin ada nadanya

- Kalau mau mendahului permisi dulu

- Lihat kanan kiri kalau mau menembus kepadatan, siapa tahu ada orang hamil, ada kucing bunting lagi menyeberang, anggap seolah-olah di sisi hati ada rambu merah

- Jangan biarkan motormu ditabrak atau menabrak sesuatu apapun

Mengucapkan salam dengan hati, maka harus selalu hati-hati..............................

No comments:

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan