Sunday 11 January 2009

Israel, Pelanggar Hak Asasi Manusia Terbesar

Awalnya saya tidak ingin menambah tulisan tentang Israel, tetapi ketika saya melihat bayi yang kepalanya berdarah, diakibatkan lemparan bahan peledak yang sangat mematikan, dan puluhan mayat membujur, kepulan asap yang mengganggu pandangan langit biru di Tanah Bulan Sabit itu, pelanggaran atas hak asasi manusia yang terbesar dalam sejarah, saya ingin berkomentar, saya takut berdosa kalau berdiam saja. Tidak ada julukan yang pantas untuk Israel selain :
"Sekanibal-kanibalnya seorang kanibal yang terbahak-bahak melihat mangsanya menggelepar kesakitan"
"Pelanggar HAM terbesar"
"Harimau berhati Lintah"
"Penumpang yang tidak tahu diri"
Permasalahan agama sudah melewati batasnya, ranahnya sudah pada pelanggaran hak asasi manusia. Kalau USA sungguh-sungguh menjadi polisi dunia, konsisten dengan komitmennya, sudah pasti akan melakukan tindakan cepat bagi Israel, kalau USA mau adil, tidak semestinya tidak berpihak pada siapapun, jelas-jelas Israel melanggar hak-hak penduduk pribumi. Israel sebagai pendatang tidak tahu diri. Please, Mr Obama, do something, I think you have East Soul, open your heart, open your mind, for standing human rights.
Israel sudah menjadi pelanggan pelanggaran dosa dalam sejarah di Timur Tengah. Pada awalnya mereka adalah bangsa yang tertindas, awalnya dia adalah maskulin yang lemah. Kemudian ditolong oleh Nabi Musa untuk melawan penjajahan Fir'aun di Mesir. Bagaimana mereka menjadi pemberani karena Nabi Musa. Mereka pun diizinkan melihat kekuasaan Tuhan ketika tongkat Nabi Musa membelah Laut Merah. Mereka lihat gulungan ombak yang berubah menjadi jembatan. Kemudian mereka melihat Fir'aun tenggelam dan jenazahnya diabadikan sampai sekarang.
Setelah sampai di pengasingan, mereka masih tidak bersyukur, padahal sudah diselamatkan dari penjajahan Fir'aun, masih saja tidak percaya kepada Tuhan, bagi mereka Tuhan Nabi Musa bukan Tuhannya, kepada nabi saja ingin berburu, apalagi kepada Palestina. Bangsa Palestina, penduduk asli tidak dianggap, malah mau diusir dari negerinya, karena dianggap mengganggu. Padahal Tuhan berpesan kepada mereka,"Hei, kalau datang ke suatu tempat, menunduklah, ucapkanlah salam, bawalah keselamatan..............". Akan tetapi mereka justru memikirkan nafsu saja. Baru ditinggal pergi Nabi Musa beberapa waktu saja sudah berkhianat. Demikianlah Israel yang tercatat dalam sejarah.
Nasi sudah menjadi bubur, satu negeri ditempati dua bangsa yang bertolak belakang, bagai minyak dan air, satu ingin mendominasi. Kalau saja ada penengah yang mampu membagi negeri itu menjadi dua bagian yang sama dan adil, dengan jaminan penegakan hak-hak masing-masing, dan pelucutan semua jenis senjata yang ada di sana, baik dari Israel maupun Palestina, mungkin dunia kan menjadi indah.............................Embuhlah.

No comments:

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan