Wednesday 4 March 2009

Krisis Glouball : Berita Besar dari Pedesaan (1)

Dunia meributkan krisis yang sedang dan telah terjadi. Krisis itu bermacam-macam, ya krisis finansial ataupun krisis produksi, tetapi yang paling besar dan pasti terlupakan, bahkan dianggap tidak penting adalah krisis moral budaya. Imej bahwa setiap dosa itu hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang tinggal di kota itu harus diubah. Dulu kota dianggap sebagai tempat mabuk-mabukan, selingkuh-selingkuhan, dan sebagainya. Orang-orang desa selalu mendapat imej yang serba baik, polos, lugu, tidak tahu dosa, pokoknya serba jos. Apalagi alamnya yang masih asri dan alami, berbeda dengan kota yang banyak polusi, banyak gedung bertingkat. Akan tetapi lihatlah sekarang real estate, hotel, vila, mulai masuk kawasan pedesaan.

Rasa pedesaan menjadi semakin pedes lagi. Begini ceritanya, ini rahasia lho, jangan bilang-bilang, ini hasil dengar kabar-kabari dari kampung ke kampung, kalau di kota sih, tidak pernah terjadi hal seperti ini, tetapi mungkin sama seringnya, mungkin. Di kota nggak mungkinlah..........................Saya tidak bermaksud menjelek-jelekkan desa, tetapi kenyataannya krisis moral itu menyebar hingga pelosok, dari keramaian hingga dunia kesunyian, agar menjadi pemikiran bersama.

Tiga bulan yang lalu, seorang lelaki yang beberapa tahun lulus SMA, melangsungkan pernikahan. Seluruh warga diundang. Bulan ini saya mendengar kabar isterinya telah melahirkan seorang bayi perempuan. Sip ya? sip.

Beberapa tahun yang lalu, ada pesta besar seorang penyanyi kampung yang menikah dengan gadis desa. Dengar-dengar juga, ini sudah blendug duluan, ternyata suaminya itu sudah beranak tiga, terpaksa deh, dia tinggalin istri lamanya untuk gadis yang denok, bahenol itu. Tahu-tahu suami meninggalkan gadis denok itu setelah bertelor beberapa ekor (loh kok kayak apa). Kabar hubungan mereka sudah lama putus. Tahu-tahu, eh, dia blendhug perutnya, alias hamil dan melahirkan anak.

Masih tetangganya juga nih, dia menikah dan punya anak sudah 7 tahun dan 5 tahunan. Suaminya pergi, dan dia mencari nafkah sebisanya. Tahu-tahu blendhug juga perutnya, tanpa tahu siapa Bapaknya.

Ada lagi nih, di satu desa lagi, seorang lelaki tidak mau mengaku anaknya yang kembar gara-gara yang tidak jelas, dia malah jalan sama gadis lain yang lebih muda dari isterinya, akhirnya isterinya mencari nafkah sendiri.

Belum selesai satu soal lagi, pasangan suami isteri yang baru memiliki anak keduanya berpisah, ketika anak kedua lahir, sang isteri kena usu buntu, sudah itu dia khan Cesar juga, waduh dalam keadaan sakit-sakit sang suami membawa perempuan ke rumah, yang akhirnya jadi isterinya.

Pada suatu waktu ada gadis yang senang sama teman kuliahnya, mereka jatuh cinta, sehingga si perempuan mblendhug perutnya, ternyata si lelaki nggak mau bertanggung jawab, akhirnya orang lain yang menikahinya.

Dan masih ada data lagi nih, ada acara pengantin, masak pengantin lelakinya pergi jauh dan digantikan oleh kakak iparnya, waduh...................serba gila.

Ada lagi nih seorang perempuan mampu memiliki 3 selingkuhan, satu selingkuhan satu anak yang brojol.....................gila bukan.

Ada lagi kakak ipar yang membawa lari adik iparnya, sekarang malah punya isteri yang lainnya lagi..........................

No comments:

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan