Thursday 7 February 2008

Ketika Sejarah Menjadi Produk Hiburan Umum (2)

******Belajar dari Kesuksesan Drama Korea Selatan ,"Jewel in the Palace" atau Jewel in The Palace"*******
Sinopsis Drama Dae Jang Geum
Ayahnya Dae Jang Geum, Suh Chun Su, sedang mengikuti kompetisi memanah dengan beberapa kelompok yang lain. Tanpa sengaja dia melihat tangannya berdarah dan anak panahnya patah ketika mengambil anak panahnya dari papan panah. Dia merasa ada pertanda buruk. Pada suatu hari beberapa orang, termasuk dirinya diperintahkan untuk mengirimkan racun kepada permaisuri (isteri sang Raja saat itu) oleh suaminya sendiri untuk alasan yang tidak wajar. Dia adalah Bunda dari Yeon San Gun yang ingin ditendang keluar dari istana. Seluruh pesuruh Raja yang membawa racun mengelilingi Permaisuri Raja. Permaisuri Raja hanya meratap,"Biarkan saya bertemu putra saya dulu, saya yang telah melahirkan, mana putra saya...."
Semua orang-orang suruhan Raja termasuk Bapaknya Jang Geum hanya diam menyaksikan rintihan Permaisuri.
"Tega benar kalian memperlakukan saya seperti ini, perempuan yang melahirkan Pangeran, kalian biadab...."
Kemudian Permaisuri meminum secawan racun yang ada di depannya dengan pakaian serba putih. Dari mulut Sang Permaisuri keluar darah yang jatuh ke kain.
"Berikan kain ini kepada Pangeran, biar tahu orang-orang biadab yang telah membunuh Ibunya. Kalian rasakan saja hukum karma di masa depan kalian......."
Sebelum permaisuri meninggal dia mengutuk semua yang terlibat dan memberikan kain yang berlumuran darah kepada Ibunya untuk diserahkan kepada putra mahkota kalau sudah besar agar nanti balas dendam untuknya.
********
Ketika tiba di istana dia melihat kepolosan Pangeran. Ayah Jang Geum merasa sangat bersalah setelah peristiwa tersebut. Dia banyak minum minuman keras dan menghilang ke hutan, sementara di telinga masih terngiang-ngiang suara Permaisuri dan dayangnya. Ketika dia bangun dia sudah berada di dalam gua yang gelap. Di sana bertemu seorang guru spiritual yang meramalkan bahwa Suh Chun Su agar bertemu tiga wanita yang agar merubah hidupnya, bahkan sampai pada kematian.
Perempuan pertama telah meninggalkan dunia, tetapi dia masih hidup (yang menjadi Kaisar Wanita yang baru saja telah ditemui); Wanita kedua akan mati untuknya, meskipun telah diselamatkannya; Dan dia akan mati karena perempuan ketiga, meskipun dia akan menyelamatkan banyak orang. Kalau ingin tidak mati Suh Chun Su harus menghindari bertemu perempuan kedua dan ketiga. Perempuan kedua ditunjukkan dalam air. Chun Su bingung, dan mohon klarifikasi yang lebih lengkap lagi, ternyata beliaunya terburu lenyap. Oleh karenanya Chun Su menyadari dan berjanji tidak akan menikah. Dia berusaha menjalani hidup di sutu tempat dan menghindari bertemu perempuan kedua. Ayahnya Jang Geum masih dihantui oleh peristiwa tersebut bahkan sudah empat belas tahun berlalu.
***********
Sementara itu di istana, Para penghuni istana, termasuk para dayang istana tengah disibukkan untuk mempersiapkan upacara ulang tahun Ibu Suri. Di dapur istana ada beberapa dayang berbakat, tersebutlah, dayang Han, dayang Pu (ibunya Jang Geum nantinya), dayang Choi (ambisius). Dayang Han bersahabat dengan dayang Pu. Dayang Choi menghalalkan segala cara untuk berpengaruh. Dayang istana Pu menyaksikan temannya, Choi Cheng Qing secara diam-diam menaruh racun ke dalam hidangan yang akan disajikan untuk Ibu Suri. Dia buru-buru melaporkan kepada Dayang Kepala, tetapi karena Dayang Kepala masih berhubungan kerabat dengan Nyonya Choi, diberitahukannya hal tersebut pada Choi.Tak ayal lagi rencana Choi untuk membunuh nenek Yeon San Gun terganggu. Khawatir Lady Pu akan menceritakan kasus tersebut ke banyak orang, dibuatlah intrik-intrik seolah-olah Dayang istana Pu terlibat hubungan gelap dengan seorang penjaga, dengan membuat cerita mengada-ada tentang bedak putih yang dihadiahkan oleh seorang pengawal sebagai tanda terima kasih telah membantunya. Kemudian dayang istana Pu dipaksa-paksa mengakuinya dan dengan dalih kesalahan tersebut sengaja diskenariokan untuk minum racun. Dia dihukum untuk minum racun. Untung saja teman baiknya, Han Ae Choong menyelamatkannya secara diam-diam. Pagi harinya, dia diselamatkan dari aliran air sungai oleh Suh Chun Su. Wajahnya persis seperti yang ditunjukkan oleh seorang guru spiritual di gua itu. Inilah tandanya dia telah bertemu dengan perempuan kedua. Akan tetapi antara keduanya saling menyayangi dan segera menikah. Kemudian lahirlah Jang Geum. Jang Geum kecil lahir di pelarian, bagaikan budak.
**********
Bagaimanapun, segalanya berjalan tidak begitu baik, Raja yang berikutnya, Raja Yeong Shan yang merupakan Raja yang paling bengis dalam Sejarah Kuno Korea) menemukan Ibunya nyata-nyata dibunuh dengan racun. Dia menjadi marah dan memerintahkan orang-orangnya untuk membunuh siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut.
************
Di tempat lain, ketika Dae Jang Geum melihat seragam dan pisau Ayahnya, dia menjadi bertanya-tanya dari mana Ayahnya mendapatkannya. Suh Chun Su bercerita bahwa dulu pernah bekerja di Istana.
Dae Jang Geum kecil sudah belajar membaca dan menulis dari Ibunya, juga resep-resep masakan, bagaimana cara mengolah sayuran dan sebagainya. Jang Geum sering dihina oleh teman-temannya sebagai anak kelas rendahan, anak miskin dari keturunan yang tdak jelas juntrungannya. Jang Geum dihibur oleh kedua orangtuanya. Dari orangtuanya, dia tahu bahwa dirinya memiliki darah orang besar, tetapi Jang Geum dinasehati agar jangan menceritakannya pada orang lain agar tidak menimbulkan celaka bagi keluarganya. Keluarga tersebut memang menjadi incaran prajurit istana.
Pada suatu hari, ada pesta besar. Suh Chun Su pergi melihat ke luar, dan di sana banyak orang ikut kompetisi gulat dengan hadiah uang. Jang Geum ingin Ayahnya mencoba untuk ikut, siapa tahu dia beruntung, karena ayahnya dulu seorang pengawal istana. Dia ragu, dia maju ke depan dan tidak terduga bahawa dia bisa menang. Pegulat yang besar menjadi mengamuk, menikam dirinya dan memfitnah kalau Suh Chun Su-lah pelakunya. Semuanya menjadi marah dan menyeretnya ke kantor polisi. Jang Geum berteriak pada semua oang kalau Ayahnya tidak curang dan secara spontan menyatakan kalau Ayahnya adalah mantan Pengawal Istana, dan justru itulah yang membuat ayahnya ditangkap, karena dialah orang yang harus ditangkap karena terlibat dalam pembunuhan Permaisuri yang dulu. Karena Jang Geum, Ayahnya dalam masalah.
Sudah menjadi hukumnya, barang siapa yang membuat pelanggaran hukum, maka keluarganyapun harus menanggung hukuman, demikian pula denga Jang Geum dan Lady Pu. Keduanya menjadi pelarian. Lady Pu mengirim surat kepada Lady Han untuk membantunya. Setelah menerima surat itu, Lady Han berbahagia, ternyata teman baiknya masih hidup. Bagaimana Lady Choi tidak terkejut melihat Dayang istana Pu dan Jang Geum bersama-sama. Khawatir Lady Pu bercerita tentang kasusnya dulu, segera saja dia minta kepada saudaranya agar menyuruh orang menangkap Ibunya Jang Geum. Tahu apa yang dilakukan Choi terhadap Dae jang Geum dan Ibunya, Lady Han melaporkan ke polisi bahwa Jang Geum dan Ibunya disembunyikan oleh Lady Choi, agar keduanya dibebaskan dari tempatnya Choi. Hasilnya Lady Pu dan Jang Geum dihukum menjadi budak di Pulau Jeju. Di sanalah saudara Choi memburu Ibunya Jang Geum untuk dibunuh. Lady Pu menyembunyikan Jang Geum dari kejaran orang-orang suruhan Choi. Dalam serangan tersebut, Lady Pu terkena panah dan Jang Geum selamat. Sebelum Ibunya meninggal, dia meninggalkan sepucuk surat yang hanya dapat dibaca apabila dia menempati pucuk pimpinan Dayang Istana. Dia juga berpesan agar Jang Geum menuliskan apa yang terjadi pada keluarganya dan apa yang dilakukan keluarga Choi di dalam Dokumentasi Kenegaraan. Itulah kenapa Jang Geum pergi ke istana untuk mewujudkan mimpi Ibunya.
Referensi :
http://www.indosiar.com (serial Dae Jang Geum)

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan