Monday 11 February 2008

Ketika Sejarah menjadi Produk Hiburan Umum (5)

Dae Jang Geum berjuang menembus pagar diskriminasi kelas dan diskriminasi gender. Dia telah dianggap menjadi anak buronan, anak budak, anak orang miskin. Mungkin pada zaman dulu di manapun juga perempuan semacam ini akan mendapat banyak perlawanan. Selepas dari hukumannya dari Kebun Istana karena terbukti atas segala jasa-jasanya membudidayakan tanaman kualitas ekspor, di istana dia dihadapkan pada persiapan ujian memasak yang merupakan ujian untuk ke sekian kalinya untuk memenuhi pesan-pesan Ibunya. Betapa beratnya beban yang harus ditanggungnya seorang diri sebagai seorang anak perempuan. Dia harus banyak belajar dari seniornya maupun membaca buku-buku.
Saat itu, dayang istana sedang sibuk ujian memasak yang terdiri dua babak. Siapakah yang berhak menyandang sebagai gadis gedongan/gadis istana. Pertama-tama mereka diuji pengetahuan mereka tentang berbagai jenis makanan/bahan makanan dengan tanyajawab. Babak kedua mereka harus mempraktekkan keahlian memasaknya. Bahan-bahan yang disediakan sangat terbatas. Siapa yang menebak duluan pasti berhak memilih bahan yang cocok dan baik kualitasnya lebih duluan, yang terakhir hanya akan menerima sisanya. Selama ujian babak kedua, Tim Istana mengajukan sebuah pertanyaan dalam bentuk pantun teka-teki, "Baju tetapi bukan baju, kepala tetapi bukan kepala, manusia tetapi bukan manusia, apakah itu?" Geum-Young dapat menjawab duluan, sedangkan yang lain belum sempat mendapatkan jawaban yang baik sebelumnya waktunya habis. Jawabannya adalah kue bola karena mirip kepala, memakai baju, tapi bukan seorang manusia). Jang Geum belum siap menjawab, karena waktu ada pelajaran tersebut tidak ada di istana.
Kemudian gadis-gadis itu menyimpan semua bahan yang diambil oleh masing-masing. Beberapa gadis membantu mengawasi. Jang-Geum menjadi anak kesayangan salah satu supervisornya. Tanpa terduga bahan tepung milik Jang-Geum telah dicuri seseorang. Jang-Geum bimbang, dia tidak akan bisa membuat kue bola tanpa ada tepung. Tidak ada satupun yang mengaku ataupun percaya ada yang mencuri tepungnya. Betapa dia kalang kabut. Kemudian dia memergoki seorang gadis sedang membuat sup kue bola di dapur. Keduanya saling adu pendapat, Kebetulan ada pengawal yang mendengar, kemudian datang dan bertanya apa yang terjadi. Salah satu di antaranya adalah Min Jung-Ho, seorang Pengawal Istana. Gadis itu mencuri karena Ibunya akan meninggalkan istana setelah ujian tersebut karena faktor usia dan kesehatan, agar nanti tidak meninggal di istana. Gadis itu tidak akan melihatnya lagi, makan kesukaan Ibunya adalah kue bola, sehingga dia ingin mempersembahkan makan malam yang lezat buat Ibunya. Pengawal istana terkejut karena ada gadis istana memiliki Ibu di dalam istana, padahal ini dilarang oleh istana. Ibunya Geum-Young sendiri juga tidak jelas identitas keluarganya. Mereka semua memutuskan untuk merahasiakan kasus ini, ternyata Ibunya gadis tersebut masih menjadi salah satu Kepala Dayang istana Dinasti Chosun yang memang pelayan istana yang baik. Jang Geum pergi dari dapur itu tanpa tepung. Malam itu dia berpikir bagaimana membuat kulit kue bola tanpa menggunakan tepung. Dia mencoba dengan menggunakan kubis kukus. Salah seorang yuri menyukai kreasinya, tetapi yang lain tidak dan dianggap telah melanggar aturan main.
Ketika Kepala Utama Dayang istana Lady Zheng (Lady Jung) mengumumkan nama-nama yang berhasil dalam ujian. Gadis yang tidak disebut berarti tidak boleh tinggal di istana lagi. Betapa terkejutnya beliau ketika tidak satupun nama Suh Jang-Geum di dalamnya, padahal jelas-jelas makanannya sangat enak dan kreatif. Sebaliknya dari itu. Untungnya Permaisuri menghadiri acara tersebut dan mencicipi makanan tersebut. Ternyata enak dan sungguh-sungguh kreatif. Kebetulan ada Ibu dari gadis pencuri tepungnya yang menyatakan bahwa Jang-Geum kehilangan bahan bakunya karena kesalahannya, sehingga Jang Geum lulus dan berhak tinggal di istana menjadi juru masak istana.
Jang Geum segera menyampaikan kabar gembiranya kepada keluarga yang mengadopsinya, makam Ibunya, di sana dia berkata akan menjadi juru masak yang terbaik, dan akan mencari resep masakan buatan Ibunya yang diselipkan di salah satu dapur istana Dinasti Chosun.
Sementara itu Min Jung-Ho menebak-nebak dan mencari siapa perempuan dengan ayam emas itu yang telah menyelamatkannya dari maut saat itu. Dia juga mengelilingi kota sampai juga ke rumah orangtua angkat Jang-Geum Kang Duk Gu dan isterinya, juragan anggur. Isteri Kang Duk Gu melarang memberitahukan jatidiri Jang-Geum, khawatir akan membahayakan hidup mereka dan khususnya Jang Geum.
Referensi : daejaggeum.blogsome.com
Indosiar
Koleksi foto Google, Yahoo, Msn

Pantai Glagah

Pantai Glagah
Pantai Glagah yang indah, dinding pemecah gelombang, kanal-kanal yang meliuk-liuk, adanya di Jogjakarta Sisi Barat bagian selatan