Indosiar menawarkan kontak jodoh melalui acara take me out Indonesia, take him out Indonesia. Coki Sitohang dan temannya membuka kesempatan para jomblowan jomblowati untuk mendapatkan pasangannya. Ternyata anak-anak kecil juga ikut teracuni dengan acara ini. Mereka suka.
Seorang cewek masuk ke podium, kemudian menyalami para cowok, rata-rata baju bagian dada ditarik ke bawah, rok bagian bawah dinaikkan. Cowok-cowok metro dengan muka klimis, dengan penuh permak, menawarkan diri.
Lampu-lampu menyala ketika cowok/cewek yang disuguhkan oleh Coki berkenan, atau sekedar ingin tahu. Ada seleksi yang memang betul-betul bermutu dan sama sekali tidak menarik.
Cewek 22 tahun masuk dengan memamerkan keahliannya sebagai pemain basket, paras cantik, paha mulus, tubuh mempesona. Semua lampu menyala, rata-rata alasannya, dia cantik, mana mungkin saya menolaknya, tubuhnya indah dan badannya sehat........................................
Cewek 31 tahun masuk, dia manajer perusahaan farmasi milik keluarganya, beberapa lampu mati, kemudian ada cowok 34 tahun yang mematikan lampu, kemudian berubah pikiran dan menyalakan lampu kembali. Akhirnya mereka mencoba sebuah hubungan.
Cewek 32 tahun yang telah sembilan tahun berhubungan dengan cowok tersakiti karena baru saja ditinggalkan tunangannya muncul. Ada lampu menyala ada lampu padam. Alasannya karena cewek lebih tua, atau justru pingin lebih tahu lagi. Setelah seleksi cowok 29 tahun terpilih. Si cewek berkata, "Anda terlalu muda untuk saya, tetapi kalau Anda tidak keberatan, saya juga tidak keberatan". Persyaratan cewek ini cukup fenomenal, "Saya memegang prinsip bahwa uang saya adalah uang saya, uangmu adalah uang saya juga.................". Terkesan matre memang cewek ini, dan egois.....tetapi bagi saya justru perempuan ini menghargai cowok, karena cowok adalah tulang keluarga, bukan malah nyadong cewek. Cowoklah yang wajib memberi cewek dan jangan mengganggu milik cewek. Berarti laki-laki harus bekerja.
Ada juga cewek yang pandai bahasa Perancis......................lupa siapa namanya. Setelah seleksi akhir, dia justru mengundurkan diri, karena memang cowok yang memilihnya bukan cowok impiannya.
Itu hanya beberapa sessi dari Take him out Indonesia/Take me out Indonesia.
Ada juga cowok pengusaha rumah makan, atlet yang harus menahan kecewa karena tidak satupun cewek yang memilihnya. Di luar studio marah-marah..............................


Suster disini adalah seseorang hidup di biara, walaupun kadang-kadang mereka menjadi perawat di sebuah rumah sakit. Suster mengalami perluasan makna, bukan lagi biarawati yang ada di biara atau sekolah-sekolah keputrian kristen. Lambat laun berubah makna juga pada perempuan yang menjadi perawat di rumah sakit. Ini pengetahuan saya waktu masih kanak-kanak, bahwa suster selalu ada di biara atau di sekolah-sekolah.Ketika saya pulang dari kampus ketika saya masih bekerja sebagai mahasiswi, saya duduk bersama di dalam bus kota yang ada di jok depan dekat sopir. Saya jadi ingat cerita seorang guru SMA saya yang pernah sekolah di sekolah keputrian, dia muslim tetapi selalu dapat menerima perlakuan yang hangat, dan baik dari mereka. Tanpa sepatah katapun saya ketika duduk di sampingnya selain menikmati kehangatan hati seorang suster cantik itu. Demikian pula ketika saya baru-baru ini ada di dekat traffict light, saya berpapasan dengan seorang suster yang tersenyum kepada saya dengan hangat.



